CHAPTER 11: Consolation

3.1K 426 70
                                    

Early update karena ga yakin hari Jumat ada waktu luang buat update wkwkwk.

Selamat membaca~❤

***

"Aku belum pernah bertemu dengan Jeon Wonwoo secara langsung."

"Benarkah? Kupikir kau selalu bertemu dengannya karena dia suami sahabatmu."

"Mingyu tak pernah menunjukkannya padaku. Meski begitu aku tidak pernah peduli dengan rupa wajahnya."

"Kenapa? Karena kau bukan gay?"

Jun terkekeh kecil menanggapi omongan Minghao. Ia mengambil sebatang cerutu dan meminta Minghao untuk menyalakan pemantik api dengan gerakan tubuhnya. Minghao menurut, ia juga melakukan hal yang sama pada batang rokok yang sudah menyumpal mulutnya.

"Apa hubungannya dengan orientasi seksualku?"

"Entahlah, kurasa baik pria maupun wanita akan terpikat pada Wonwoo saat pertama kali melihatnya."

"Aku tidak yakin dengan ucapanmu."

"Tentu saja, kau bukan gay."

"Yeah, aku seorang heterosexual yang menembakan spermanya pada lubang anal seorang pria beberapa jam yang lalu."

Minghao tergelak kecil. Ia bergerak menyandarkan diri pada tubuh Jun dan menaikan kedua kakinya ke atas sofa yang mereka duduki.

Lengan kecil Minghao terulur ke atas mengambil batang cerutu milik Jun yang terselip di kedua jari dan mengambil alih untuk dihisapnya. Minghao juga menyumpalkan mulut Jun dengan cerutu miliknya yang tinggal setengah itu.

"Anggap saja ini sebuah pengalaman, Ge. Lagi pula setelah ini kita tidak boleh bertemu lagi."

"Kenapa?"

"Karena kau seorang agen mata-mata. Aku tidak mau berurusan dengan orang-orang sejenis itu."

Kali ini Jun yang tergelak, tangannya juga memainkan-mainkan untaian rambut Minghao yang mengenai dada telanjangnya.

"Kau mendaki dua gunung sekaligus, huh?"

"Yah, selagi bisa dua kenapa harus satu."

Jun semakin tergelak, "kurasa kau sudah tahu apa yang aku ketahui tentangmu."

"Tentu saja," Minghao bangkit dari sandarannya dan memutar tubuhnya hingga bersitatap dengan Jun, "kau mengintaiku terlalu terang-terangan. Permainannya jadi tidak menyenangkan."

Minghao membuang puntung rokok yang sudah mengecil habis terhisap ke dalam asbak. Ia memajukan tubuhnya memandangi Jun yang hanya tersenyum miring.

"Bagaimana? Apa yang sudah kau ketahui tentangku?"

Jun tidak langsung menjawab, ia ikut membuang puntung rokoknya ke dalam asbak dan menarik tubuh Minghao untuk kembali bersandar pada tubuhnya.

Jun mengelus-elus lengan Minghao hingga tangannya bergerak naik mencengkram leher pemuda itu dari belakang. Jun tidak menekannya, melainkan mendekatkan bibirnya mengenai cuping telinga Minghao.

"Kurasa kau orang yang berjenis sama denganku." Ujar Jun, "Agen intel di Shenzhen mengirimmu ke Korea Selatan untuk mengawasi negara ini, bukan?"

Nafas Minghao tercekat saat Jun semakin mencengkeram lehernya hingga membuatnya tercekik. Minghao tadinya ingin bergerak, namun Jun justru menahannya dengan sebuah cekikan.

"Jangan macam-macam dengan para mafia di negara ini, Minghao. Mereka lebih berbahaya dari dugaanmu."

Minghao masih sempat tersenyum miring mengejek Jun meski pemasokan udaranya mulai menipis. "Kau mengkhawatirkan nyawaku?"

(✔) The Greatest Showman × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang