"Yep, dia mengawasimu,"
Mingyu mengerutkan alisnya seakan meragukan omongan Jun. Ia mengambil secarik kertas yang Jun berikan dan membaca isinya lamat-lamat.
Pagi-pagi sekali, Mingyu sudah berada di kafenya yang mana membuat Wonwoo harus bingung kenapa tiba-tiba suaminya itu sangat bersemangat pergi bekerja hari ini. Mengingat kemarin Mingyu merengek tidak mau bekerja sampai membuat Wonwoo harus turun tangan. Sangat berbeda sekali dengan hari ini.
Tentu saja, alasan terselubung Mingyu adalah untuk bertemu dengan Jun dan membicarakan pasal Seo Myungho sebelum para pelanggan datang. Bagaimanapun ia tak ingin ada yang tahu pembicaraan mereka.
Sejak menemukan dua buah alat perekam di kafenya Mingyu jadi sedikit was-was. Kemarin malam ia juga sudah meminta bantuan Jun untuk mencari data-data tentang Myungho dan seperti dugaannya Jun mendapatkan banyak info dengan begitu cepat. Tak diragukan lagi, akses sebagai mata-mata memang sehebat itu.
"Percayalah, seluruh musuhmu tak ada yang tahu dimana keberadaanmu sekarang bahkan ada yang mengira kau sudah mati,"
"Tentu saja, aku sangat banyak menggunakan identitas dan setahuku ketua tim membakar jejak identitas-identitas yang pernah kutekuni dulu agar tidak ada yang mengawasiku seperti ini,"
Jun mengangguk setuju, "kau benar, tapi.." pria itu menarik nafasnya, "Myungho bukanlah dari kawalan musuh-musuhmu. Ia hanya orang biasa yang disuruh untuk mengawasimu. Myungho juga bukanlah bagian dari klan mafia manapun, dan aku curiga ia adalah suruhan dari salah satu klan mafia."
"Bagaimana dengan pekerjaan aslinya?"
"Dia adalah seorang pekerja lepas dan pernah membuka pameran fotografi dan lukisan hasil karyanya. Melihat dari riwayat pekerjaannya Seo Myungho benar-benar hanyalah orang biasa yang menyukai seni."
Mingyu tampak bingung, ia mengalihkan pandangannya pada selembar kertas berisi salinan rekening bank atas nama Xu Minghao. Mingyu terpaku pada nama itu dan lagi-lagi mengeluarkan raut bingungnya.
"Siapa Xu Minghao?"
"Ah, aku lupa memberitahumu. Seo Myungho adalah pria asli China dan Xu Minghao adalah nama aslinya."
Ia mengangguk paham dan memutuskan mengambil secarik kertas tersebut sebab sesuatu hal yang tertulis disana mengalihkan atensinya. Pria itu tiba-tiba teringat sesuatu.
"Laudza Schultz.." Mingyu bergumam pelan membaca salah satu nama yang mentransferkan sejumlah uang bernominal cukup besar pada salinan rekening Myungho yang tertera.
"Apa?"
"Laudza Schultz, ini nama samaran dan aku seperti pernah mendengarnya,"
"Dimana?"
Mingyu mengernyitkan dahinya. Ia tampak berusaha mengingat-ingat kembali dengan menggumamkan nama tersebut berkali-kali.
"Laudza Schultz seperti nama orang Jerman, kukira itu adalah salah satu klien Myungho saat dia membuka pameran di Jerman baru-baru ini." ujar Jun tidak terlihat curiga sedikit pun.
Mingyu tiba-tiba menjentikan jarinya, tandanya pria itu telah menemukan jawabannya.
"Choi Seungcheol!" Serunya.
"Benar! Aku pernah sekilas bertemu dengannya di perbatasan laut utara saat acara bloodshed. Aku pernah bekerja pada nyonya besar Ahn Hani empat belas tahun yang lalu, sudah sangat lama dan aku ingat dia pernah menyuruhku meminta bantuan pada Laudza alih-alih menggunakan nama aslinya.
Laudza Schultz adalah Choi Seungcheol, ketua mafia dari Utara."
Kali ini Jun mengerutkan alisnya, tampak ragu menanggapi dugaan Mingyu, "jadi maksudmu ketua mafia dari utara yang menyuruh Myungho untuk mengawasimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) The Greatest Showman × MEANIE
FanfictionEverything untold between each other and about their marriage. ❝ I seemed to feel that you're the greatest showman and our marriage is like your bigger show. ❞ _____ [BxB Content | Marriage Life | Mafia x Spy AU] ⚠️𝗧𝗛𝗜𝗦 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬 𝗖𝗢𝗡𝗧𝗔𝗜𝗡...