"Hey, bisa kupesan ice americano-nya?"
"Tentu, ada tambahan lain?"
"Sepotong Cake wortel untuk dibawa pulang,"
"Itu saja?"
Pelanggan di hadapan Mingyu mengangguk singkat dan mengeluarkan sebuah kartu debit dari dompetnya.
"Hari ini anda datang lagi," ujar Mingyu berbasa-basi sambil mengambil kartu tersebut. Pria di hadapannya hanya tersenyum tipis.
"Aku tidak kesini kemarin,"
"Saya tahu,"
Setelah berujar singkat, Mingyu menjulurkan tangannya untuk mengembalikan kartu debit sang pelanggan. Kali ini tanpa memberikan sebuah tatakan pipih yang biasa ia gunakan untuk memanggil para pelanggan ketika pesanan sudah selesai.
Berhububung Mingyu hanya menyiapkan satu pesanan jadi ia tak perlu melakukan hal itu. Pria itu kemudian memandang ke sekeliling kafe, sementara Mingyu mulai bekerja meracik kopi pesanan sang pelanggan.
"Hari ini kafe anda terlihat sepi?" ucapnya setelah menyadari bahwa hanya ada dirinya dan dua orang lain yang berada di kafe Mingyu saat ini. Tidak seperti biasa yang mana kafe ini selalu kebanjiran pelanggan setiap hari.
Mingyu tersenyum menanggapinya, "saya akan menutup kafe lebih awal sebab harus menjaga suami saya yang sedang sakit,"
"Suami?" Nada bertanya pria itu tampak ragu. Mingyu yang mendengarnya hanya menoleh dengan senyuman.
"Benar, saya menikahi seorang pria"
Tak ada sahutan lagi, pria itu hanya mengangguk-angguk random kemudian berjalan menuju bar tools dan mendudukinya sambil menunggu pesanannya.
Tidak butuh waktu lama dan minumannya sudah selesai. Mingyu juga menyerahkan kotak kecil berisi cake wortel pesanan pria itu.
"Terimakasih, aku akan datang lagi besok."
"Terimakasih kembali tuan Myungho,"
Pria yang bernama Myungho itu sedikit terkejut namun dapat menetralkan wajahnya lagi. Ia melirik Mingyu dengan wajah penasaran yang dibuat-buat.
"Anda tahu namaku?"
Mingyu masih dengan senyumannya menjawab tanpa ragu, "tentu, nama di kartu debit anda tertera begitu,"
"Ah begitu," Myungho tersenyum kikuk. Setelah memberikan salam perpisahan sekali lagi, ia pun lenyap setelah berbelok keluar dari kafe-nya.
Mingyu terdiam sejenak namun detik selanjutnya ia langsung berjalan tenang keluar dari pantry dan meraba-raba sisi bagian bawah meja counter-nya.
Sepertinya insting lama Mingyu kembali bekerja sebab ia menemukan sebuah alat perekam-lagi-yang tertempel di bagian bawah mejanya. Kali ini bentuknya terlihat berbeda.
"Pergerakannya sangat amatir, dia jelas bukan mata-mata. Kemarin dia mengaku pendengarannya rusak tapi hari ini tidak memakai alat bantu dengarnya." Mingyu berbatin sambil menatap lamat-lamat sekeping alat perekam di tangannya.
Mingyu kembali memasuki pantry dan mengambil segelas air untuk meredam alat perekam tersebut. Barangkali itu dapat merusak fungsinya dan benar saja, kelipan merah yang terdapat pada alat itu langsung melemah dan mati beberapa detik kemudian.
"Siapa kau sebenarnya Seo Myungho?"
🐯🐯🐯
"Woo, aku pulang"
Mingyu tersentak saat melihat siapa yang melintasinya. Hampir ia mengira itu adalah Wonwoo kalau saja ia tidak mengangkat kepalanya dan bertemu dengan sosok pria lain bertubuh pendek, berkulit putih, dan bermata sipit yang menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) The Greatest Showman × MEANIE
FanfictionEverything untold between each other and about their marriage. ❝ I seemed to feel that you're the greatest showman and our marriage is like your bigger show. ❞ _____ [BxB Content | Marriage Life | Mafia x Spy AU] ⚠️𝗧𝗛𝗜𝗦 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬 𝗖𝗢𝗡𝗧𝗔𝗜𝗡...