CHAPTER 21: Unusual Change

3.7K 417 103
                                    

Last chapter btw.

Selamat menikmati ❤ (biar kaya nasi kotak)

***

Seribu kali berkedip tetap saja rasanya sulit bagi Mingyu untuk mencerna keadaan. Delapan bulan saling menjauh, tahu-tahu saja orang yang paling ia cintai di dunia ini muncul di hadapannya.

Terasa seperti sebuah khayalan indah begitu Mingyu menatap Wonwoo yang berdiri tegak sambil tersenyum teduh padanya. Senyuman itu, senyuman yang selalu membuatnya terpesona.

Mingyu seribu persen yakin ini bukan khayalan.

Sejenak Mingyu hanya berdiri sambil menganga seperti orang idiot memandang Wonwoo yang kini menggendong Wangja. Diperhatikannya bayi itu langsung tenang secara ajaib begitu berada digapaian Wonwoo. Wangja mencari kenyamanan dengan mengusal-usalkan kepala botaknya di bahu Wonwoo sementara ia bercengkrama sebentar dengan bibi tetangga yang tinggal di lantai bawah itu.

Mingyu menarik ujung baju Wonwoo, berharap ia menaruh atensi padanya dan Wangja yang sama-sama membutuhkan pelukan hangat dari Wonwoo secepat mungkin.

Dan tentu saja aksi Mingyu mencari perhatian Wonwoo membuahkan hasil. Wonwoo segera mengucapkan kalimat perpisahan yang mana membuat bibi tersebut juga turun menuju lantai apartemennya setelah memberikan salam perpisahan pada Mingyu juga.

Wonwoo menarik lengan Mingyu masuk ke dalam apartemen. Ia beralih menghadap ke belakang, ke tempat dimana Mingyu masih terpaku berdiri di depan pintu tak jauh dari tempatnya bertumpu.

Dipandangnya wajah tampan Mingyu dengan seksama.

Kumis dan janggut tipis tampak sudah tumbuh di permukaan wajah Mingyu, begitu pula dengan rambutnya yang juga memanjang tampak berantakan dan seperti tidak dicukur atau dipotong selama berbulan-bulan lamanya. Kantung mata hitam akibat kurang tidur juga memperburuk penampilannya.

Mingyu tidak mencukur rambutnya berbulan-bulan bukan tanpa alasan. Karena selama ini Wonwoo lah yang selalu membantu Mingyu mencukur kumis, janggut, bahkan memangkas rambutnya. Kentara sekali Mingyu tidak membiarkan orang lain melakukannya sebab ia menunggu Wonwoo yang melakukannya.

Wonwoo tahu itu.

Hatinya terenyuh dan berdentum ngilu melihat kondisi Mingyu yang terlihat kacau begini.

Ia bergerak selangkah menggapai Mingyu kemudian berjinjit dan dengan sigap menarik tengkuk Mingyu yang membuat bibir mereka menyatu dengan lembut. Setitik air mata juga bergulir membasahi pipi keduanya ketika mereka menutup mata, menghayati perasaan rindu dan kehilangan yang terobati lewat benda basah, hangat, dan lembut yang saling menyatu itu.

Dirasakannya tangan Mingyu yang mulai menjalar mengusap punggungnya, berikut menarik pinggangnya yang membuat pelukan semakin mengerat dan ciuman semakin dalam.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun, mereka sudah paham akan perasaan masing-masing.

Ciuman yang tersirat cinta mendalam itu terlepas. Digantikan dengan Mingyu yang langsung mencium seluruh wajah Wonwoo dengan lembut.

Keduanya saling bertatapan, salah satu tangan Wonwoo yang tidak menopang tubuh Wangja terangkat mengelus pipi Mingyu. Menghapus setitik air mata yang bergulir dan Mingyu juga melakukan hal yang sama pada Wonwoo.

Sedetik... dua detik...

Tiba-tiba saja Mingyu menangis lagi. Ia menjatuhkan kepalanya di bahu Wonwoo kemudian terisak hebat, meluapkan perasaan kehilangan yang teramat sangat selama beberapa bulan ini dan tanpa sadar itu membuat Wonwoo juga menitikkan air matanya lagi.

(✔) The Greatest Showman × MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang