"Ibu...sakit sekali" lirih Yerin tak lama pingsan dipelukan ibunya
Jessica menangis, ini baru awal dan dia sudah tidak tega melihat anaknya seperti ini.
...
Yerin kembali tertidur setelah sakit kepalanya mereda dan kelelahan menangis.
Jessica dengan setia mengelus kepala anaknya hingga tertidur, hatinya sangat sedih sekarang tidak tega melihat anaknya yang terus merintih kesakitan.
Namun mau bagaimana lagi? Anaknya itu sangat sangat sangat tidak bisa masuk di ruang operasi. Dia sangat takut.
Jessica mengambil ponsel lalu menghubungi Taehyung, dia sudah berjanji untuk terus mengabari pria itu tentang perkembangan Yerin.
"Halo ibu Jung"
"Taehyung-ah"
"Iya ibu. Ada apa?"
"Sejam setelah kau pergi, Yerin merintih kesakitan lagi"
"Apa?" Kaget Taehyung
"Lalu bagaimana keadaannya sekarang ibu? Apa dia masih kesakitan?"
"Sudah tidak, dia kembali tidur"
"Syukurlah"
"Aku harus menelfon dokter Luhan menanyakan solusi jika sewaktu-waktu hal seperti ini terjadi lagi"
"Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menenangkan dan menunggu sakitnya reda" ucap Taehyung diseberang sana
"Karena hari itu dokter Luhan mengatakan bahwa diawal-awal Yerin tidak boleh diberi dengan obat terlebih dahulu, itu mengganggu kerja reaksi terpinya" tambah Taehyung
"Aku tidak bisa melihatnya kesakitan seperti itu"
"..." Taehyung diam. Dia mengerti perasaan ibu Jung.
"Taehyung-ah maaf mengganggu waktumu"
"Jangan berkata seperti itu ibu, aku senang kau menelfon"
"Kalau begitu aku tutup panggilannya, semoga pekerjaanmu menyenangkan"
"Terima kasih ibu"
Pip
Jessica menyimpan ponselnya lalu mengelus kembali kepala Yerin.
"Cepatlah sembuh sayang"
...
Hari ini adalah minggu kedua terapi Yerin, dia kini sudah duduk manis di pinggir ranjang menunggu dokter Luhan memanggilnya.
Dia ditemani Taehyung dan ibunya, ayahnya ada pekerjaan jadi tidak sempat untuk menemaninya. Yerin tidak masalah dengan itu.
Yerin menyedot susunya dengan pelan, Taehyung duduk di kursi depannya sementara ibunya keluar sebentar.
"Sudah jam 10 lewat mengapa dokter Luhan belum memanggil?" Heran Yerin
Taehyung menggenggam tangan kiri Yerin yang ada di atas pahanya, Yerin sudah berganti pakaian dengan baju pasien.
"Takut?" Tanya Taehyung
"Tentu, tapi aku lebih tidak sabar untuk sembuh"
"Bagus, aku bangga padamu"
"Tentu saja, aku ingin segera mendapatkan hadiah itu" ucap Yerin mantap membuat Taehyung terkekeh
Dokter Luhan masuk bersama ibunya.
"Yerin-ah sudah waktunya"
"Baik dokter"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Dust ✓
RomanceSebuah hubungan yang baik-baik saja, merasa nyaman dan aman memiliki satu sama lain dalam hidupnya. Berbagi keluh kesah dan suka duka, saling merawat dan mengasihi namun tak jarang berpaling satu sama lain. Sahabat. Book ini akan bercerita tentang d...