Part 19

1.6K 216 9
                                    

Sudah seharian ini Yerin tertidur setelah melakukan terapi puncaknya.

Wajah dan tubuhnya sudah mengalami perubahan yang signifikan akibat efek terapi.

Tidak ada lagi wajah berseri-seri yang selalu tampil cantik dengan polesan make up, tidak ada bibir yang selalu berwarna pink merekah, tidak ada mata indah berbinar yang selalu menatap orang-orang disekelilingnya, wajah yang lebih tirus dari biasanya.

Tapi dia masih terlihat cantik, sangat cantik.

Sekarang matahari sudah berada tinggi di atas langit, menyinari kota Seoul dengan sinarnya yang panas.

Perlahan kelopak mata itu terbuka menampilkan mata jernih yang agak berair karena kelamaan tidur. Lalu mengumpulkan kesadarannya kemudian menoleh ke sekeliling namun tidak mendapatkan siapa pun di ruangan itu.

Yerin memencet tombol panggil yang bisa digapai dengan tangannya. Menutup matanya berusaha mengumpulkan energinya.

"Eomma" lirih Yerin

"Appa"

Satu tetes air mata lolos turun di pipi putihnya. Rasanya tubuh Yerin sangat lemah sekarang, seperti dia telah mengangkat sesuatu yang besar hingga terkulai lemah.

Tak lama Yerin membuka matanya mendengar pintu terbuka, salah satu perawat sudah datang menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu? Apa ada keluhan?" Tanya perawat itu

"Dimana orang tuaku?" Tanya Yerin pelan

"Mereka meninggalkan ini" ucap perawat itu mengambil note di nakas samping

Yerin mengambilnya lalu membaca secarik kertas itu.

"Eomma harus menemani ayahmu ke Busan hari ini sayang, maafkan eomma. Aku sangat menyesal sayang, tapi kami akan langsung pulang setelah dari sini"

Yerin tersenyum lemah melihat itu.

"Anda harus makan, saya akan siapkan makanan lebih dulu" ucap perawat itu lalu keluar dari ruangan

Yerin dengan pelan duduk lalu bersanda di kepala ranjang, menatap sekelilingnya dengan tatapan sedih.

Lagi lagi dia terbangun di ruangan ini. Yerin menggeleng berusaha menampik kesedihan yang menggerogoti hati dan pikirannya.

Yerin menoleh begitu suara pintu ruangannya terbuka, matanya sedikit membola yang datang adalah ibu Taehyung, Victoria Kim.

"Ibu" lirih Yerin

"Selama siang Yerin-ah. Bagaimana kabarmu?" Tanya wanita dewasa yang masih terlihat cantik itu

"Aku baik ibu, mengapa ibu bisa berada di sini?" Tanya Yerin

Victoria menggenggan tangan Yerin dengan hangat.

"Taehyung menghubungiku, mengatakan bahwa kau sendirian di Rumah Sakit sementara dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya dulu" ucap Victoria

"Ibu pasti sibuk" ucap Yerin manja merasa bersalah

"Tidak juga sayang" ucap Victoria

"Bagaimana terapi ketigamu?"

"Melelahkan ibu, rasanya sakit sekali" ucap Yerin lemah

"Kau yang kuat yah, ibu percaya kau bisa melewati semua ini" ucap Victoria

"Terima kasih ibu"

Suster datang membawa nampan berisi bubur dan air mineral untuk Yerin.

"Silahkan dimakan dulu setelah itu minum obat" ucap suster itu yang langsung diterima oleh Victoria

Love Dust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang