Part 18

1.6K 219 15
                                    

"YEERINNNNNNNNNNNN…..huh… huh…huh…” napas Taehyung memburu. Keringatnya bercucuran, badannya panas, dan dengan gerakan tiba-tiba ia terbangun.

“Kenapa?” tanya seseorang dengan suara lembut menyadarkan Taehyung.

“Ye…Yerin…” suara Taehyung bergetar dan tangnnya terangkat untuk menyentuh pipi Yerin. Namun ia takut, takut jika itu hanya bayangannya. Jemari tangannya mulai mendarat pada pipi itu, ia dapat menyentuhnya. Setelah yakin itu bukanlah bayangannya dengan cepat ia mendekap Yerin erat.

“Kau kenapa?” tanya Yerin bingung.

“Jangan coba kau tinggalkan aku mengerti?” suara serak Taehyung menuntut jawaban.

“Emh” hanya gumaman yg keluar dari bibirnya.

“Jawab aku” tegas Taehyung.

“Aku janji Taehyung-ah” jawab Yerin tenang.

“Huuh…syukurah itu hanya mimpi” lirih Taehyung. Yg menyadari bahwa kejadian pahit yg paling tak mau ia terima itu hanya mimpi buruknya disiang bolong. Bahkan yeoja yg ia tangisi itu masih bernapas dengan baik dalam pelukannya saat ini, ia bersumpah tak akan membiarkan Yerin pergi barang sedetikpun dari hidupnya. Tak akan. Tak akan pernah.

“Apa kau bermimpi buruk? Kau sampai berteriak seperti itu tadi” tanya Yerin penasaran. Taehyung hanya mengagukan kepalanya menjawab pertanyaan Yerin.

“Memangnya apa yg kau impikan?” tanya Yerin lagi. Taehyung tak menjawab, ia hanya mengeratkan pelukannya.

“Yakkk…aku sulit bernapas, kau ingin aku mati eoh?”ujar Yerin.

'Mati?'

“Jangan ucapkan kalimat itu, ku mohon…” pinta Taehyung raut wajahnya berubah menjadi ketakutan.

“Sebenarnya ada apa? Apa yg kau mimpikan?” tanya Yerin lembut.

“…”belum ada jawaban hanya ada tatapan dalam dari Taehyung.

“Apa Eoh?”

“Aku bermimpi kehilangan mu” ujar Taehyung pelan. Sudut matanya mulai memerah, Sungguh walau pun itu mimpi namun terasa begitu nyata baginya. Yerin lalu membalas pelukan Taehyung. Ia tahu Taehyung benar-benar ketakutan sekarang. Tangannya yg mendakap tubuh Yerin bergetar bukan main.

“Tenanglah itu hanya mimpi” ucap Yerin lembut berusaha menenangkan Taehyung.

“Itu terasa nyata, sungguh menakutkan… benar-benar menakutkan…” lirih Taehyung yg belum melepaskan pelukannya.

Setelah beberapa saat mereka menghabiskan waktu mereka, dengan Yerin yg terus memeluk Taehyung dan Taehyung yg tak mau dipelaskan. Akhirnya kegiatan itu harus berakhir setelah suara ketukan pada pintu ruangan Yerin terdengar, dan muncullah dokter muda itu, siapa lagi jika bukan Xi Luhan.

“Maaf menggangu… terapinya akan segera di mulai…” ujar Luhan kaku. Karena ia harus melihat Yerin dan Taehyung dalam keadaan saling memeluk sekarang.

“Iya” jawab Yerin ringan. Setelah mendapat jawaban dari Yerin, Luhan pun menutup pintu dan pergi menuju ruangan terapi Yerin. Namun tidak dengan Taehyung, Ia justru terlihat tegang, keringat dingin meluncur deras dari keningnya.

“Ti-tidak bisakah kau menghentikan terapi mu?” tanya Taehyung pelan. Yerin menyernyit mendengar pertanyaan Taehyung.

“Ya!!! Mana boleh seperti itu” jawab Yerin sedikit berteriak.

“Aku serius” jawab Taehyung dengan nada yg terdengar tegas.

“Kau sebenarnya ada apa eoh?” tanya Yerin lembut. Kejadian yg ia hadapi barusan sama persis seperti apa yg ada dalam mimpinya, itulah yg membuat Taehyung ketakutan setengah mati. Bagaimana jika mimpi itu benar-benar jadi nyata? pikir Taehyung dalam hati. Tidak, ia tak dapat membiarkan itu terjadi pada Yerin, apa jadinya ia tanpa Yerin. Tak akan ia tak akan membiarkan Yerin pergi dari hidupnya.

Love Dust ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang