obrolan nirfaedah

5 2 1
                                    

"AHAHAHAH KASIAN DEHHH! Fix gue yakin bau rambut lo udah sampe ke idung Dewa, sampe dijatohin tai burung gitu supaya lo keramas. Fix pake banget! HAHAHAHA ADUH, SANA MANDI KAK!"

"ADEK SIAPA SIH LO, HAH?! Sial banget gue punya adek kayak gini," gerutu Rere seraya melangkah menuju kamar mandi.

Setelah kakaknya masuk ke kamar mandi dan ia sudah puas menertawakan kesialan yang didapat oleh kakaknya sepagi ini, Nana bergegas merendam pakaian yang akan dicucinya hari ini. Salah satu hal yang patut disyukuri oleh Nana berkat 'kurungan' di rumah ini adalah jumlah cucian pakaiannya yang menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan hari-hari biasanya. Mengingat ia dan kakaknya tidak pergi ke mana-mana, sudah jelas bahwa pakaian untuk pergi tak lagi ditemui dalam tumpukan cucian pakaiannya. Karena itulah cucian Nana menjadi jauh lebih sedikit, dan itu membuat Nana bisa mencuci hanya sekali seminggu. Padahal, biasanya Nana mencuci baju sebanyak dua kali seminggu agar tidak terlalu banyak pakaian yang dicucinya dalam satu kali mencuci.

Selagi menunggu rendaman pakaian dan juga gilirannya untuk mandi, Nana sedikit bersantai di sofa tempat kakaknya biasa bekerja. Aneh, memang. Di kamar kakaknya padahal sudah ada meja kerja, sama seperti meja belajar Nana. Namun, kakaknya itu malah lebih sering bekerja di sofa ini, yang mana tidak memungkinkan kakaknya untuk menggunakan meja, sehingga ia harus memangku laptopnya selama berjam-jam. Posisinya menurut Nana pun sangat tidak nyaman jika dibandingkan dengan bekerja di meja kerja atau meja belajarnya. Akan tetapi, kakaknya itu tampaknya memang lebih suka bekerja di sini, jadi Nana tidak protes lagi.

Nana baru saja mengeraskan volume TV-nya ketika ada serangkaian pesan masuk yang ternyata berasal dari grup kelasnya. Tidak biasanya ada pesan masuk sebanyak ini secara beruntun ketika perkuliahan sedang memasuki masa-masa liburan, kecuali pemberitahuan tentang nilai yang sudah mulai bermunculan atau pembagian kelas yang sudah mulai diberitahukan. Akan tetapi, kedua pemberitahuan ini sangat mustahil muncul sekarang. Biasanya, keduanya akan muncul mendekati masa-masa masuk semester baru.

Begitu Nana membuka obrolan grup kelasnya itu, pesan yang ia temukan di sana membuatnya mengernyitkan dahinya sedikit.

Gilang: gaes gaes gaes
Gilang: gua ada tebak"an
Gilang: 
Aku adalah kilat yang tak pernah diikuti petir
Aku nyata, tapi tak semua orang dapat melihatku
Aku dibuat, tapi tak bisa dimusnahkan
Gilang: APA GAES AYO TEBAK

Nana hanya membaca teka-teki itu sekali, tapi tak satu jawaban pun muncul di benaknya. Tak lama kemudian, beberapa teman sekelasnya yang lain bermunculan di obrolan itu, meskipun yang muncul pun orang-orang itu lagi: Mira, Irsan, Leo, dan teman-temannya.

Beberapa di antara mereka penasaran dengan teka-teki yang dilemparkan oleh Gilang, tapi tidak dengan Nana. Gadis itu akhirnya mengunci ponselnya, meletakkannya di meja, dan mulai mencari-cari acara TV apa yang akan ia tonton selama menunggu kakaknya selesai keramas.

•  •  •  •  •





<!-- tema hari ini -->

Buatlah teka-teki dengan menggunakan kata "petir"

<!-- cuap-cuap penulis -->

ADA YANG BISA TEBAK GAA JAWABANNYA APAA? HAHAHAH :""D

Ayo rate teka-teki buatanku gengs, susah gaa? Udah cocok jadi penulis misteri atau detektif gitu deh aku kayaknya :) HAHAHAH maapin ya lagi korslet otakku ini kayaknya :"""D

Anyway, tadi aku udah selesai interview untuk Beasiswa Djarumnya nih! Doain supaya lolos yaa :") Besok aku mau ada interview lagi untuk internship aku taun depan. Emang beberapa minggu ini lagi sibuk sama proses seleksi segala macem, tapi ya gapapa asal lolos :") Doain yaa! Buat kalian yang juga lagi mencoba peruntungan di bidang apapun, wish you all the best!

RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang