anugerah atau kutukan?

12 5 0
                                    

Kata mereka, kumpulkan nilai sebagus mungkin!
Kata mereka, raihlah IP setinggi mungkin!
Tapi kataku, kumpulkan ilmu sebanyak mungkin
Tapi kataku, cari pengalaman sebanyak mungkin

Tak tahukah mereka, kuliah tak hanya soal nilaimu?
Tak tahukah mereka, bayaran mahal itu untuk ilmu?
Tak tahukah mereka, angka-angka tanpa ilmu itu semu?
Tak tahukah mereka, angka tak berilmu ialah kutukan bagimu?

Alih-alih mengerjakan tugasnya, layar laptop Nana malah menunjukkan aplikasi Notepad yang sudah berisi delapan baris puisi. Tadinya, ia sudah berniat mengerjakan tugas-tugas yang sudah menumpuk. Buktinya, layar bagian belakang laptopnya menunjukkan tampilan situs kampusnya di browser. Akan tetapi, obrolan di grup kelas mengusik gadis itu.

Beberapa waktu belakangan ini, pikiran Nana memang tengah dihiasi oleh perihal IPK-nya di kampus. Bukan, bukan karena gadis itu sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir semester, melainkan karena sebentar lagi ia akan menghadapi periode magang dari kampusnya. Yah, memang masih setahun lagi, sih. Akan tetapi, bagi Nana, rasanya setahun itu cepat. Bayangkan saja, rasanya Nana belum lama menduduki bangku kuliah. Periode magang di pikirannya masih berjarak tiga tahun lagi. Namun kini, ia dan periode magangnya itu hanya berjarak satu semester.

Jujur... Nana tidak tau ia akan magang di mana. Ia bahkan tidak tau apa yang sudah dipelajarinya selama ini. Empat semester hampir berlalu. IPK-nya selama tiga semester yang lalu bisa dibilang sangat memuaskan baginya pribadi. Siapa yang tidak senang ketika melihat bahwa IPK-nya masih berada di atas 3.5? Namun, angka itu kini malah meletakkan beban yang sangat berat di pundak Nana. Pasalnya.., beberapa hari ini, Nana menyadari bahwa angka yang susah payah diupayakan, diperjuangkan, dan diperolehnya dulu itu menyisakan lubang nol besar di otaknya. Nilainya mungkin bisa dibilang cukup tinggi, tapi tidak dengan ilmunya.

Pikiran tentang periode magang itu pun semakin sering menghampiri Nana. Ia takut bahwa ternyata setelah hampir setengah masa pembelajarannya di bangku kuliah dilewati, ia masih tidak mendapat ilmu apa-apa. Ia khawatir jika perbendaharaan ilmunya hanya bertambah sedikit, atau bahkan mungkin... masih sama persis dengan perbendaharaan ilmu seorang gadis bernama Nana yang baru saja lulus SMA. Mau mengerjakan apa ia di tempat magangnya nanti? Mau menjawab apa ia ketika ditanya oleh interviewer-nya, 'Apa yang kamu pelajari selama kuliah?'. Kala ia tidak bisa menjawabnya, Nana yakin angka-angka yang kini ia anggap indah pasti akan berubah menjadi suatu 'kutukan' bagi dirinya sendiri.

Kembali ke obrolan di grup kelas Nana, beberapa anak sedang mendiskusikan bagaimana caranya mendapat nilai ujian yang baik. Terlebih di masa pandemi seperti ini, ujian yang dilakukan secara online pastinya akan jauh berbeda dengan ujian offline yang biasa mereka hadapi sebelumnya. Hal ini sudah dibuktikan saat ujian tengah semester ini, yang juga dilakukan secara online.

Gilang: eh
Gilang: uas psiko beneran tinggal kumpul tugas aja ni?

Mira: Keknya he'eh

Gilang: mantap auto a

fanny: Dosen sem ini lumayan banyak siii yg auto A
fanny: IP auto naik
fanny: Amin!!11!

Gilang: AMIIINNNN

Leonard: AMIN SEAMIN-AMINNYE

Irsan: Amin
Irsan: Tiap sem kek gini auto cumlaude gw
Irsan: Mana soal ujian ada di brainly

Leonard: eh iya jir
Leonard: yg naro soal di brownly gg jg

Mira: Kan
Mira: Ketauan kan pada nyontek

Irsan: Emangnya lo ngga Mir?

Mira: Ngga laaahhhh
Mira: Gue ngintip dikit doang
Mira: HEHE

Leonard: yaela kekeyi

Nana tau soal apa yang dimaksud oleh Leon. Dua hari yang lalu, ketika soal mata kuliah Software Engineering keluar di siang hari, malam harinya isu itu sudah ramai dibicarakan. Tidak hanya oleh teman sekelasnya, teman-teman di luar kelasnya pun memberitahu Nana. Akan tetapi, Nana berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri. Ia tidak ingin ada kesempatan belajar lainnya yang ia sia-siakan. Sudah cukup tiga semester kemarin, atau bahkan semester ini pun, Nana membuang kesempatan belajar yang ia dapatkan. Beruntung, Nana mampu menjawab soal ujiannya tanpa mengecek situs itu. Ternyata, jawaban yang Nana berikan sama dengan jawaban yang ada di sana. Nana mengeceknya setelah ia mengumpulkan jawabannya.

Terkadang, Nana berpikir bahwa mungkin, passion teman-temannya tidak berada di jurusan ini sehingga mereka tidak mengeluarkan usaha yang maksimal. Mungkin juga mereka tidak seberuntung Nana, karena meskipun passion Nana pun bukan di jurusan ini, ia masih mampu untuk memberikan yang terbaik. Mungkin teman-temannya jauh merasa lebih tidak cocok dengan jurusan ini dibandingkan apa yang Nana rasakan. Mungkin juga tidak melalui kuliah, tetapi teman-temannya itu mengembangkan diri melalui sisi lain kehidupan mereka yang tidak Nana ketahui. Mungkin ada yang berbisnis, ada yang sudah bekerja, atau hal-hal lain yang tidak terpikirkan oleh benak Nana.

Dulu Nana sempat begitu kesal memikirkan kelakuan teman-temannya. Akan tetapi, semakin Nana menyadari bahwa ia hanya mengetahui secuil kehidupan teman-temannya, Nana berusaha tidak terlalu memikirkannya lagi. Ia takut bahwa alih-alih menyadarkan teman-temannya, Nana justru malah menghakimi mereka. Niat yang tadinya ia tujukan untuk maksud yang baik malah justru menyakiti teman-temannya. Oleh karena itu, kini Nana hanya akan mengingatkan teman-temannya sebisa mungkin. Entah teman-temannya akan mengejar angka-angka yang suatu saat nanti bisa menjadi bumerang bagi mereka, atau teman-temannya akan mulai melupakan angka-angka kosong dan mencari 'isi' angka tersebut yang sebenarnya.

•  •  •  •  •

<!-- tema hari ini -->

Buatlah puisi bertemakan kutukan

<!-- cuap-cuap penulis -->

Dari a-z di part kali ini tuh curhatan aku semua gais HAHAHA

Semoga bisa jadi reminder juga yaa buat kalian-kalian sesama mahasiswa, supaya jangan terpaku sama nilai aja. Nilai emang bisa membuka pintu pertama buat kerja, yaitu interview. Tapi setelahnya, bekal yg kita punya kan cuma ilmu dan pengalaman. Yuk jangan terpaku sama nilai lagi yuk~

Tapi bukan berarti jadi ga melakukan yang terbaik selama kuliah ya hey! >:(
Tetep harus kerjain yang terbaik, tapi orientasinya 'supaya bisa belajar dan menyerap ilmu sebanyak mungkin', bukan 'supaya nilai bagus'.

Kali aja ada yang mau cerita-cerita, yuk monggo komen atoga DM aku jg gapapa HAHA.

See you tomorrow!

RejuvenateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang