Bab 17

22.8K 1.7K 150
                                        

Tapi untungnya, setelah menunggu ketidakpastian tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di depan mobil mereka. Yasmin merasa lega melihatnya namun begitu tahu siapa pemilik mobil itu, sumpah demi apapun Yasmin merasa lebih baik berada disini sepanjang malam dari pada dia harus menerima pertolongan pria itu.

Yeah, siapa lagi kalau bukan Raven yang tiba disana? Entah bagaimana caranya pria itu bisa sampai mengetahui keberadaan mereka, karena yang Yasmin ingat Raven sudah pergi lebih dulu sebelum mereka.

"Ya Tuhan Kak, aku senang sekali melihatmu datang!" Seru Bianca sesaat setelah Raven menampakkan batang hidungnya.

Sekilas Raven melirik kearah Yasmin, lalu buru-buru pria itu membuang pandangannya kembali, menatap wajah Bianca yang berbinar bahagia ketika melihat kedatangannya.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya pada Bianca.

"Mobil kami mogok Kak, aku tidak tahu kenapa padahal tadi ketika berangkatnya tidak ada masalah dengan mobil ini." Bianca menjawab.

Tanpa menimpali ucapan Bianca, Raven langsung memutari bagian depan mobil setelah sebelumnya berbicara dengan supir yang masih mencoba memperbaiki mesinnya. Raven kembali ke tempat mereka tak lama kemudian dengan otot-otot wajah mengetat.

"Jadi mobil seperti ini yang bisa di berikan oleh suamimu yang payah itu pada kalian? Kamu tahu Bi, jika kakak jadi suamimu sudah ku buang mobil butut ini kejalanan!"

Mata Bianca melebar, "Tidak seperti itu Kak, ini mobil baru setahun yang lalu dia membelikannya untuk kami. Dan sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini kok!"

"Tapi sekarang apa? Sudahlah jangan membela suamimu lagi, Kakak sedang malas berdebat denganmu!"

Bianca mengerucutkan bibirnya, dia melirik kearah Yasmin sejenak, merasa tidak enak kepada adik iparnya itu karena Raven terang-terangan menjelekkan Arion di depannya.

"Tapi setidaknya, Kakakku bukan pria pengecut yang menelantarkan istri dan anak-anaknya, dia bertanggung jawab terhadap adikmu, terbukti dari dia yang menyesali atas apa yang dulu pernah dia lakukan kepada Bianca dan juga Edgar. Sekarang Kak Rion juga sudah berubah, dia bahkan amat sangat mencintai adikmu saat ini."

Mata Bianca membelalak dengan takjub, begitu ucapan bernada tegas itu dengan begitu lancarnya Yasmin katakan.

Yasmin sendiri juga sama terkesimanya pada keberaniannya menimpali ucapan Raven, dia hanya merasa tidak suka jika Raven selalu menjelekkan Arion di depannya, apalagi menurut Yasmin kalau Raven juga tidak lebih baik dari kakaknya. Selain itu, bukankah tidak seharusnya Raven menjelekkan Arion di depan Edgar yang sudah mulai mengerti? Kecuali jika Raven memang sengaja melakukannya hanya untuk membuat Edgar berpikir yang tidak-tidak kepada Papy-nya sendiri, karena itulah Yasmin merasa dia tidak bisa lagi berdiam diri ketika di depan matanya sendiri Raven berusaha mempengaruhi Bianca dan Edgar.

Rentetan kalimat bernada sinis yang Yasmin ucapkan itu berhasil membuat Raven akhirnya menoleh kearahnya, tatapan pria itu begitu sengit, namun Yasmin yang sudah sering mendapatkan tatapan seperti itu dari Raven tidak lagi merasa takut, terlebih rasa marahnya kepada pria itu lebih mendominasi perasaannya saat ini.

Di lain pihak, Raven tengah memusatkan perhatiannya pada Yasmin yang tengah menatap dirinya dengan bola mata yang menyala-nyala. Dia benar-benar tidak menyangka kalau mantan istrinya akan seberani itu menimpali ucapannya, meski Raven tidak pernah merasa menjadi pria pengecut seperti yang wanita itu katakan, tapi entah kenapa Raven merasa Yasmin sedang menyindir dirinya.

"Jadi kalian semua masih ingin tetap berada di sini atau ikut dengan mobilku?" pertanyaan Raven tidak lebih dari sekedar geraman, pria itu nampak tengah menahan emosinya, namun dia menyadari akan sangat tidak baik jika dia terus meladeni Yasmin berdebat di depan semua orang, yang mana kini tengah memfokuskan perhatiannya kepada mereka, bukan apa-apa Raven hanya merasa takut jika dirinya yang nantinya hilang kesabaran akan kembali menerkam Yasmin seperti biasa.

Beautiful Mistake (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang