#OhanaOHnana4 - Deserve to be Mama(lle)

8.3K 992 21
                                    

"Hey baby."

Aku sedikit terkejut begitu Arga muncul dan langsung duduk di sampingku. Aku sedang duduk memangku Paras sambil melihat penampilan menggemaskan anak-anak TK di atas panggung.

Arga mencium pipi gembil Paras. Bikin Paras minta pindah ke pangkuan Papanya. Kangen dia sehari ngga ketemu Papanya.

"Alhamdulillah ngga benjol yaa jidat anak Papa."

Oh iya benar. Entah efek minyak tawon multifungsi atau memang jidat Paras yang sangat kokoh. Jidatnya ngga benjol. Merahnya juga kemarin cuma sebentar. Atau karena dia tau kalo hari ini mau ke sekolah kakaknya? Jadi benjolnya dilarang muncul supaya dia bisa ngeceng di sini, maybe kan.

"Kok kamu ngga duduk di depan?"

Oh aku emang sengaja duduk di barisan belakang.

"I'm alone. Bawa stroller Paras juga. Khawatir kalo Paras boring terus rewel. Repot kalau di depan apalagi di tengah. Jadi mendingan di belakang. Cio juga kok yang nyaranin. Supaya aku ngga repot sendiri kalo Paras mulai cranky."

Ya ya ya. Muka Paras boleh jiplakan Arga. Tapi sifat dan karakternya, sepertinya jiplakan aku. Mudah bosen, gampang cranky, ngga bisa diem, galak, jutek, tapi sebenernya baik dan perhatian banget. Apalagi sama Cio. Solidaritasnya juga tinggi.

Kalau habis mainan, sok-sokan ikut bantuin Cio beresin mainan. Kalau Cio ngambek, dia sok-sok ngusap badan Cio. Entah itu tangan, kaki, punggung, atau kepala. Kalo Arga lagi mode galak ke Cio, maka Paras akan pasang mode galak ke Arga. Soo sotoy.

..

Acara selesai tepat sebelum jam makan siang. Kami bertiga lagi nunggu Cio di depan aula sekolah. Paras masih nemplok digendongan Arga. Malu-malu sampe blushing gitu tiap ada orang tua teman-temannya Cio yang nyapa dia.

"Hey booy! Good job!" Arga mengusap kepala anaknya penuh bangga.

Iyalah pasti. Aku aja bangga banget diem-diem ternyata Cio berani tampil. Dia jadi lead vocal gitu deh tadi nyanyi lagu Bunda sama Mother how are you today yang legendaris itu.

"Mamalle, I had something for you."

Cio mengulurkan kaos hitam yang sudah dicoret-coret tinta emas. Bergambar seorang perempuan berambut panjang. Ada seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Yang membuat mataku berkaca-kaca seketika bukan gambar itu, tapi karena tulisan ceker ayam yang ada di situ.

Thank you for being here, Mamalle. Cio sayang Mamalle💛

Aku langsung memeluk Cio erat, pake banget.

"Thank you for being here too, anak Mamaaa. Mamalle love Cio to infinity and beyond."

Yampooonn air mataku netes beneran dong gaes. He isn't my biologic child. Tapi dia semanis ini. Ya Tuhaan. Masih sekecil ini tapi udah termasuk too good to be true deh Cio ini.

Aku mengusap air mata lalu melepaskan pelukan begitu Paras mulai teriak-teriak karena iri. Anak bayik terposesif ya si Paras ini memang. Aku cium kening Cio singkat sebelum mengambil alih Paras dari pangkuan Arga.

"Papa jealous! I'm envy now, really. Masa ngga ada gambar Papa disitu?"

"It's for Mama. Jadi ngga ada Papa."

Arga berdecak. "Look at your friends shirt. Mereka buat itu tetap ada gambar Papanya."

Astaga. Yang kayak gini aja ngiri beneran lho si Arga ini. Aku menatapnya heran.

"Yaudah nanti beliin aku tinta emas. Nanti aku gambar Papa juga di sini. Kaosnya jangan dicuci dulu ya Ma?"

Aku mengangguk cepat. Contoh anak TK tapi terlalu dewasa diusianya ya ini dia, si Cio.

Aku mendekat ke arah Arga. "Bener-bener yaa yang kayak gini aja sampe ngiri beneran lho. Luar biasa Pak Arganta." Bisikku di kuping kiri Arga sedikit nyinyir nadanya.

"Kalo ngga ada aku, ngga jadi Cio sama Paras lho. Wajar dong kalo aku nuntut eksistensi aku di kaos itu juga."

Aku melongo. Kalo bukan suami sendiri, kayaknya aku udah reflek ngomong kasar deh.

"Anyway, is that okay aku yang dapetin ini? Yes sure i'm his Mama. But still sorry to say, aku takut Maminya ngamuk ke aku karena Cio malah bikin ini buat aku, Mas."

Iya beneran. Aku seneng banget dapet ini. Buktinya aku sampe nangis saking terharunya. Cuma aku takut juga kalo Maminya akan murka karena iri. Dia yang mengandung dan ngelahirin Cio, kok aku yang dapet. Wajar kan kalo aku worry?

"Ck! No need to worry. Aku tamengmu. Dia memang yang ngelahirin Cio. Secara darah dan gen, dia ibu kandungnya Cio. Tapi semua kelakuannya sama sekali ngga menunjukkan kalo dia Ibunya Cio. That's why aku bisa langsung menangin hak asuh Cio dalam sekali sidang. Udah sangat benar banget kalo kamu yg dapetin penghargaan ini dari Cio."

"You deserve to get all of this, Mamalle." Cio langsung men-take over ucapan Arga.

Oh Tuhan.. Terima kasih sudah menghadirkan anak semanis ini untukku. Lagi lagi kurasakan mataku langsung berkaca-kaca.

OHANA [Published]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang