#OhanaOHnana11 - Arga and his little boy

6.1K 747 10
                                    

"Bajuku udah semua, Yang?"

Arga muncul dari dalam kamar mandi dengan rambut yang masih setengah basah.

"Udah dong. Baju ganti, perlengkapan mandi, charger, airpod, obat-obatan sama vitamin juga udah. Lengkap pokoknya udah di dalam sini semua." Jawabku sambil menurunkan koper dinasnya dari atas kasur karena aku sudah selesai menyiapkan kebutuhannya.

Sambil menggosok rambutnya dengan handuk kecil, Arga berjalan menghampiriku.

"Terima kasih, Nyonya Raesaka." Katanya lalu mencium pipiku.

"Kembali kasih, Bapak Arganta Raesaka yang terhormat."

Arga lalu beralih ke lemari pakaian, tepat di mana aku menggantungkan seragamnya yang sudah siap dipakai.

"Pas aku balik, kita ke AlSut ya? Ngejadiin rumah yang kita pilih itu."

Mataku langsung berbinar seketika.

"Ayo ayooo!"

Arga terkekeh sambil mengancingkan kemeja putihnya.

"Eh badge aku juga udah kan?"

Aku langsung menunjuk sepasang badge yang tergeletak di meja riasku.

"Sip. Nanti mau kukantongin aja kayak biasa. Biar bisa kupake di mobil sebelum turun."

Aku mengangguk mengiyakan. Arga memang selalu melengkapi atribut seragamnya saat sudah mau sampai Bandara atau sebelum turun dari mobil. Dari rumah biasanya dia hanya pakai celana bahan, kemeja putih, dan juga ID Cardnya. Lain cerita kalau dia lagi mau dimanja, biasanya dia akan memintaku untuk memasangkan dasinya dari rumah.

Setelah celana dan kemejanya terpasang sempurna, Arga meraih dasinya dan mengulurkannya padaku.

"Hhmmm kumat deh manjanya." Kataku sambil mengambil dasinya.

"Sama istri sendiri ini. Halal. Salah satu tugas dan kewajibanmu juga ini masangin dasiku. Daripada nanti dipasangin sama pramugariku gimana? Emang kamu rela kewajibanmu dilakuin sama orang lain?"

Aku langsung mendelik dan menatapnya tajam. Tanganku juga langsung mencubit lengannya.

"Awas aja kalo berani!"

Arga sontak tertawa. Membuatku sengaja mengeratkan ikatan dasi di lehernya.

"Allahuakbar. Sa-sakitt ih, Yang."

Arga lalu terbatuk-batuk begitu aku melonggarkan kembali ikatan dasinya.

"Galak banget sih Nyonya satu ini."

"Galak gini aja kamu cinta kebangetan sama aku. Gimana kalo aku sebaik dewi ya?"

"Justru karena galaknya ini yang bikin aku cinta." Arga lalu menjawil hidungku pelan.

"Gombalan bapak-bapak anak dua gini amat yaa."

Arga langsung terbahak mendengar ucapanku itu.

"Sip. Udah rapi." Kataku sambil merapikan dasi serta kemeja Arga dengan menepuk-nepuknya pelan.

"Thank you so much, istrikuu. Memang istri idaman."

Aku refleks berdecak.

"Baru sadar emangnya kalo istri kamu ini salah satu istri idaman sedunia? Udah yuk buruan. Nanti jemputanmu keburu dateng loh."

Begitu kami keluar kamar, Paras langsung merangkak menghampiri Arga. Meninggalkan lego-legonya dan Cio begitu saja. Pasti minta digendong alias minta ikut deh.

Arga yang merasa dihampiri putri tersayangnya juga langsung berjalan cepat dan langsung mengangkat Paras dalam gendongannya.

"Papa kerja dulu yaa anak Papa yang paling cantiiik. Nanti kita main ke rumah baru yaa kalo Papa udah pulang."

OHANA [Published]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang