#OhanaOHnana32 - Lupa

4.6K 605 16
                                    

Bang Sakti is calling..

"Selamat siang, Bapak Sakti yang terhormat. Ada yang bisa saya banting?"

"Lo sini yang gue banting."

Aku refleks terbahak begitu mendengar suara Sakti di seberang sana.

"Lo di mana, Le?"

"Di rumah lah. Pake nanya deh lo."

"Yah jauh dong. Gue kira lagi di rumah bonyok lo atau mertua lo."

"Kenapa emangnya?"

"Mau nyuruh lo ke iMagine tadinya. Ada kerjaan masuk, tapi anak-anak masih pada sibuk sama proyek masing-masing."

"Sekarang banget?"

"Iya. Orangnya ngajak ketemu hari ini karena jadwalnya kosong hari ini aja." Sakti menghela nafasnya. "Tapi berhubung lo di Alsut dan pasti krucils lo di sana juga. Oh dan ditambah sedang hamidun, gue jadi mikir lagi deh nih. Nggak tega gue nyuruhnya."

Aku berdecak pelan, "Sok-sok nggak tega lo. Biasanya juga jadi yang paling tega."

"Ya kan beda. Sekarang lo lagi jadi bumil lagi. Takut kualat gue."

"Hilih! Meeting online memang nggak bisa? Biasanya juga sambil online nggak masalah."

"Dia nggak mau. Gue udah nawarin, kalo emang dia sibuk, kita bisa kok meeting dan presentasinya online. Tapi dia tetep nggak mau. Maunya langsung, biar langsung jelas katanya."

Aku lantas berpikir sejenak. Sebenernya nggak masalah sih kalau aku ke iMagine. Tinggal bawa anak-anak atau mereka kutitipkan dulu di Opa Oma atau Akung Utinya.

"Laki lo lagi di darat atau di udara?" tanya Sakti kemudian.

"Kerja dia. Nanti siang baru balik. Gue bisa-bisa aja sih ke sana, anak-anak bisa gue ajak atau titip di kakek neneknya. Tapi gue mesti nungguin Cio pulang sekolah dulu nih. Janjiannya jam berapa?"

"After lunch, around two or three o'clock. Cio pulang jam berapa?"

"Jam satu. Keburu enggak ya?"

"Beneran lo mau ke sini? Gue takut laki lo murka deh."

"Yaelah biasa aja kali. Gue cuma hamil ya."

"Gue suruh supir jemput deh ya? Gimana?"

"Taksi online banyak kaliii, Bang Sakti."

"No no no. Gue kirim orang buat jemput lo sama anak-anak aja. Gue nggak setega itu ya, biarin bumil dengan dua krucil naik taksi online gitu."

"Uluuuhhh so sweetnyaaa."

"Lah dari dulu ke mana aja sih, Le? Baru sadar gitu kalo gue so sweet banget."

"Idih najisun. Nggak jadi, nggak jadi. Gue tarik lagi pujiannya. Sluurrpp. Dah."

Sakti terbahak kencang, "Sialan ya!"

"Yaudah ya, nanti gue ke sana pokoknya. Yang jemput jangan sampe telat. Di sini jam 12 juga nggak apa dibanding telat."

"Siap, Madam."

"Gue mau masakin laki gue dulu nih. Pulang terbang tuh dia wajib banget makan masakan gue."

"Cih. Macam masakan lo enak aja."

"Jingaan yaa anda!" umpatku pelan. Takut kedengeran Paras yang lagi asik lari-larian sendiri di halaman.

Sakti terkekeh, "Yaudah sana. Thank you yaa, Allexandria. Titip cium buat ponakan gemesin gue."

OHANA [Published]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang