#OhanaOHnana25 - Monster Kicik

5.4K 559 23
                                    

Ada yang masih sadar kah?😳
I'm back with a warning allert! Part ini ada 1700-an kata dan sedikit mengandung konten 17+! Kalau ada dedek-dedek gemes di sini, tolong dikondisikan yhaa, Deekk! Sungguh✌🏻😆

-----
Tiga tahun kemudian..

"Mamauu, Maam."

Aku memijat pelipisku. Auto sakit kepala kalo gadisnya Arga ini memulai dramanya.

"Nanti Mas Cio marah. Main yang lain ya?"

"Noo. Yas mau niii ugaa. Mau olam itan ini ugaa sama Mas Iyoo."

"Nanti Paras minta buatin dulu sama Papa ya? Okay?"

Tangannya mulai berhenti menggerakan kayu jaring. Matanya yang agak sipit sepertiku itu bergerak kesana-kemari. Aku cuma berharap ikan-ikannya Cio di kolam itu nggak mabok apalagi sampe mati, saking kolamnya diubek-ubek sama Paras.

"Mau cekalang."

"Kan Papa kerja. Nanti ya kalo Papa udah pulang baru kita bilang."

"Mamauuu. Cekalang Mamallee. Call Papa."

Aku menghela nafas. Beginilah kalo si Bapak satu itu selalu manjain anak-anaknya. Jadinya apa yang dimau harus ada secepat kilat. Mana kalo ngga diturutin suka pake drama demam. Begitu yang dimau kesampean, ilang deh itu demam. Eh tapi kok ini kayak aku ya malahan?

"Mamaaa, call Papa hully! Call Papa now."

"Okay, Mama call Papa. Tapi itu jaringnya ayo Paras taro dulu. Jangan ubek-ubek kolam Mas Cio. Okay?"

Paras mengangguk. Dia langsung melepas tongkat jaring dan menatapku dengan puppy eyesnya. Mana pipinya yang gembil itu memerah karena kepanasan.

Aku langsung masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel. Arga kerja. Jadwal penerbangan baliknya masih nanti sore pula. Sampe rumah bisa jam sepuluh malem kalo gini.

Aku memencet angka satu. Yang otomatis terhubung ke nomor Arga.

"Halo, Yaang!"

"Yaa. Siapa kali ini yang bikin pusing?"

Tuh! Arga sampe udah apal kalo aku tiba-tiba telepon dia. Pasti ada yang bikin pusing.

"Anak gadismu itu loh. Seneng banget ngubek-ngubek kolam ikannya Cio. Disuruh udahan ngga mau. Kalo dipaksa juga jadi jejeritan. Malu sama tetangga."

"Bilang aja kayak biasa."

"Masalahnya dia mau punya kolam ikannya, bukan sekedar ikannya lagi."

"Gimana? Kolamnya? Mau dibikin di mana?!"

Tuh kan! Dia juga shock kan denger kepengenan anak gadisnya yang sungguh iya-iya aja itu.

"Yaa en---"

"Ya ampun, Paras!"

Suara Cio menghentikan ucapanku. Aku langsung keluar kamar dan berjalan cepat ke taman samping. Entah kegaduhan apalagi yang dibikin anak umur tiga tahun itu.

"Astaga dragon! Paras! Ya Allaaaahhhhhh."

Ponsel aku letakkan asal di atas kabinet dekat pintu samping dan aku langsung menyerbu ke dekat kolam ikan.

"Mamaa! Bungana belenang, Maa. Sama itan Maa, ucuu Maa. See? Ya tan Maaa, ucu taann?"

Kepalaku yang tadinya cuma pusing, sekarang udah berasep kayaknya. Cio sibuk menjaring pohon-pohon bunga yang udah anteng berendem di kolam ikannya. Anggrek dan alamandaku, Ya Tuhaannnn. Mau cry deh asliii.

OHANA [Published]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang