#OhanaOHnana34 - Sudah empat bulan

4K 562 20
                                    

Acara empat bulananku akhirnya selesai juga. Hanya acara sederhana bersama adik-adik dari panti asuhan tempatku menjadi donatur tetap. Aku dan Arga memang memutuskan hanya ingin membuat acara sesederhana ini. Sekadar doa bersama sekaligus berbagi kebahagiaan dengan adik-adik luar biasa ini.

"Hooy! Udah pada makan kalian?" tanyaku pada segerombolan anak-anak iMagine yang hadir ke acara sederhanaku ini. Ada Nuansa, Kalee, dan Seinarra, yang kini duduk melingkar di meja paling pojok.

"Udah, Buuu. Amanlah." jawab Sei.

Aku memilih duduk di kursi kosong yang berada di antara Kalee dan Nuansa. Kalau Seinarra sih sudah pasti duduk menempel di sisi Kalee yang satunya.

"Kalo itu sih nggak usah pake disuruh, Kakaak. Anak-anak iMagine mah inisiatifnya tinggi kalo udah urusan perut." sambung Nuansa.

"Apalagi lo ya, Sa?" ledek Kalee.

"Sialan lo ya!" Nuansa mengumpat sambil mendelikkan matanya ke arah Kalee.

"Osa, don't say that. It's not good, Osa." Paras yang asik di pangkuan Kalee tiba-tiba bersuara. Osa is Onty Nuansa.

Aku, Kalee, dan Sei kompak terkikik geli. Sedangkan Nuansa langsung mengatupkan bibirnya.

"Paras, kamu kok daritadi nemplok aja sih sama Om Kalee?"

Arga tiba-tiba muncul dan langsung berdiri di belakangku. Kedua tangannya langsung hinggap di kedua pundakku.

"Kan anaknya Alle. Jadi paling tau dia tuh mana yang ganteng." jawab Nuansa.

"Tidak diragukan lagi yaa itu turunan dari siapa." ucap Arga.

"Eiimmmm." Seinarra mengiyakan. "Ini yang ayangbebnya sampe tersingkirkan lho. Kalah sama Paras." sambungnya.

Kami lantas kompak tertawa bersama.

"Btw, gue baru tau kalo Maminya Cio itu si Tata yang model itu." kata Nuansa kemudian sambil menggerakkan matanya ke arah Cio yang saat ini sedang bersama Mbak Tata dan juga Dave. "Mas Arga, gimana bisa kok beralihnya ke Kakak Allexandria ini sih?" sambungnya.

"Rasa-rasa downgrade ya maksud lo, Sa?" imbuh Kalee sambil terkikik menahan tawa.

"Hoaaahh! Rasa ingin memaki." sahutku kesal.

Arga tertawa ringan sambil kedua tangannya mengurut bahuku pelan.

"Untuk yang satu ini, saya mau jujur. Downgrade? It's a big no. Allexandria Rathevani justru versi the best upgrade. Salah satu takdir saya yang paling saya syukuri yaa Mamalle ini."

Aku langsung mendongakkan kepalaku untuk menatap Arga, "I love you to infinity and beyond, Papa Arga."

"Sooo sweeet." ucap Seinarra.

"Sweet sih, tapi kok rasa-rasa mual ya gue." sahut Nuansa dengan suara memelas.

"Paras, Om Kalee mau ke toilet dulu boleh? Kayaknya Om kekenyangan, mau muntah."

"Emang dasar -" Ucapanku terhenti otomatis begitu tangan Arga meremat pundakku agak kencang.

Oh iya ada Paras. Aku langsung mengatupkan bibirku kuat-kuat. Lalu sebagai gantinya, tanganku langsung meluncur bebas dan berhasil menggeplak kepala Kalee dengan sempurna. Memang dasar sohib-sohib lucknut!

-

"Please have a seat, Mami and Papi Cio." ucapku begitu kami sampai di rumah selepas acara di panti tadi.

"Aku taruh Paras dulu di kamar. Mas Cio, ayo ganti baju sama Papa."

"Tolong sekalian dibukain kaos kakinya Paras ya, Mas. Bajunya biarin aja, nanti dia malah bangun kalau digantiin baju."

OHANA [Published]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang