8

457 114 5
                                    

Anyyeong yeorobun
Cameo Chanyeol sama Baekhyunnya dah berakhir ya di part sebelumnya. Now, the original plot  begins.

Kali ini, Dahyun dapat langsung pulang ke rumahnya. Untuk sementara waktu, dia ingin melupakan masalahnya yang belum selesai.

Namun, ada yang masih mengusik pikirannya.

"Tadi itu, benar pria yang di kolam berenang kemarinkan? Aish... Kenapa dunia ini sangat sempit?? Seakan dia mengawasiku saja..."

Dahyun mencoba melupakannya dengan menutup matanya berharap kantuk mengampirinya.

Tapi lagi-lagi otaknya seakan tak mau berhenti bekerja. Pikiran-pikiran aneh kembali menghampirinya.

Dahyun kembali membuka matanya menatap asbes rumahnya,,"Aku jadi takut kalau ternyata dia memang mafia.. Atau jangan-jangan tadi dia sedang membunuh orang sampai bisa terlambat datang ke pesta keponakannya??"

Dahyun menepuk kepalanya pelan "Aih, sadar Dahyun-ah, ini bukan serial webtoon yang sering kau baca. O iya... bagaimana keadaan sepedaku ya? Aih pabbo... Kenapa aku bisa melupakannya. Sabar ya sayang, besok eomma pasti akan menjemputmu" monolog Dahyun seolah-olah bisa melakukan telepati pada sepeda kesayangannya.

Di lain tempat, Jungkook sedang bersantai sambil membaca buku biografi Walter Isaacson. Kacamata senantiasa menemani malamnya mengeja rentetan kosakata asing dalam buku.

Eomma Jungkook berjalan menuju tempat anaknya itu lalu meletakkan secangkir teh di depannya.

"Apa kau masih belum bisa mengatasi insomniamu? Itu.. minumlah, teh Chamomile bagus untuk tubuhmu." ucap Eomma Jungkook masih memandangi puteranya itu.

"Ne, gomawo Eomma."

"Ye. Eomma bersyukur akhirnya kau mau bermalam disini. Sudah lama sejak kamarmu ini tidak terjamah. Kau sendiri selalu mengunci rapat kamarmu, hingga eomma saja tidak bisa hanya sekedar bersih-bersih."

"Tidak ada yang perlu dibersihkan," jawab Jungkook seadanya dengan mata yang masih sibuk memandangi buku di tangannya.

" ... Apa kau sedang ada kerjaan yang menumpuk?"

"Geunyang, masalah investor yang berulah... Eomma tahu sendiri sekretarisku bagaimana,"

"Ahh, Jisoo?... Dia baik dan cantik,"

Jungkook menatap wajah eommanya.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" tanya eomma Jungkook seakan tertangkap basah.

"Apa eomma tidak mengantuk?"

"Aih.. Pasti kau tahukan apa yang ingin eomma katakan?" tanya Eomma melihat wajah Jungkook yang sudah berubah. "Adeul, ayolah... Eomma ini sangat kesepian di rumah ini," Eomma kembali membujuk Jungkook.

"Eomma hajima... Kan sudah ada Hana yang menemani eomma," timpal Jungkook jengah.

"Hya... Umurmu itu sudah sangat cukup untuk menikah! Eomma tidak pernah memaksamu untuk menikah dengan pilihan eomma. Kau bebas memilih siapapun yang kau suka..."

"Eomma sudahlah, aku tidak mau membahasnya" jawab Jungkook menutup bukunya lalu memasukkannya kembali pada rak dimana banyak buku lain yang tertata rapi.

"Selalu saja seperti ini. Apa tunggu eomma sekarat dulu, baru kau mau menilkah?" ucap eomma sambil berdiri dan keluar dari kamar Jungkook.

~~~


Pagi-pagi sekali, Jungkook masuk ke kamar Hana sambil membawa boneka beruang putih besar dan sebuah kotak kecil.

Huge Step To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang