5

699 130 8
                                    

Hai yeorobun

Jungkook pov

Jungkook berjalan dengan gusar. Moodnya sudah hancur. Yang dipikirannya sekarang adalah mencabut kartu member tetapnya dan mengajukan complain atas ketidaknyamanan yang diterimanya.

Tiba-tiba saja hpnya berbunyi. Jungkook segera mejawab panggilan yang ternyata berasal dari sekretarisnya Jisoo.

"Hmm... Mwo ??" jawabnya malas.

"Seonsaengnim... bagaimana ini ? Disini ada clientmu yang datang kemarin katanya dia mau bertemu denganmu secepatnya. Aku sudah bilang kalau kau tidak ada di kantor tetapi dia memaksa. Dia bilang..."

"Apa yang dikatakan padamu ? Apa dia akan menculikkmu ? Maka biarkan saja. Kau terlalu cerewet. Kepalaku pusing" jawab Jungkook kesal akan sekretarisnya yang agak cerewet.

"Ahh seonsaengnim. Jebal. Aku tidak cerewet. Aku hanya panik. Dia berwajah seram dan banyak bodyguardnya. Bagaimana kalau..." jawab Jisoo dengan ekspresi ketakutan diseberang sana.

"Arreseo arreseo. Minumlah obatmu agar kau tenang. Dan berhentilah mengoceh Jisoo-sii" potong Jungkook sebelum Jisoo berkutat lagi.

Jungkook tak memikirkan lagi masalahnya barusan. Jisoo, sekretarisnya memang panikan dan sedikit cerewet. Tapi bagaimana lagi, tak ada yang tahan dengan tempramen buruknya. Cuman Jisoo yang tahan. Itupun mungkin karena dia tidak mengerti. Dia segera naik ke mobil dan melesat pergi ke kantor.

Jungkook pov end

"Ah tidak mungkin... Dimana aku menghilangkannya ? Aku ngantuk sekali. Apa di kamar mandi ? Apa di kolam ? Atau... pada lelaki itu ??

Kini Dahyun terduduk di depan pintu rumahnya. Hari sudah semakin gelap. Tidak mungkin juga dia akan tidur di luar malam ini.

"Aku ke jjimjilbang (sauna tradisional korea) sajalah. Ahh...badanku sakit semua" katanya sambil merenggangkan otot-ototnya.

Tibalah Dahyun di jjimjilbang, dan segera mengganti bajunya dan pergi ke pemandian air hangat. Ia berendam sambil merilekskan tubuhnya. Sudah lama sejak dia tidak pernah berendam sangkin sibuknya dengan banyaknya kerja paruhnya.

Setelah dirasa sudah cukup, Dahyun pun keluar dan mengenakan pakaiannya kembali. Dia memakai handuk di kepala, menggulung ujungnya agar terlihat seperti domba, dan berbentuk lucu.

Dia teringat dengan tteokbokki yang belum sempat dimakannya.
"Lebih baik aku makan dan segera tidur agar besok aku bisa mencari kunci rumahku".

Dahyun telah menghabiskan makanannya dan berniat tidur. Diambilnya alas tidur dan bantal yang telah disediakan. Di sinilah dia akan tidur malam ini dengan orang lain.

Dahyun melihat dimana posisi yang nyaman untuknya meletakkan badan yang sudah pegal minta ditidurkan ini. Dia melihat tempat yang agak dekat dengan tumpukan barang seperti kardus, steorofoam, dan plastik. Memang tidak terlihat kotor. Tapi tetap saja agak mengganggu pemandangan diletakkan di ruangan tempat pelanggan tidur.

Tapi mau bagaimana lagi, di bagian depan dan tengah banyak laki-laki. Tidak nyaman bagi Dahyun. Di sebelah kiri, banyak ahjumma yang tidur sambil mengorok. Terpaksa dia harus memilih bagian itu. 

Dahyun pun meletakkan alasnya dan bantalnya. Dia mulai membaringkan badanya.
"Aigo aigo yah... Aku tak butuh mimpi indah. Aku cuma mau tidurku nyenyak". Dahyun mulai menutup matanya membelakangi tumpukan barang tadi.

Tiba-tiba, semakin lama dia mencium bau busuk.
"Mwoya ?? Bau apa ini? Baunya busuk sekali..." sesal Dahyun sambil menjepit hidungnya dengan kedua jarinya sambil mengibas-ngibaskan tangan kanannya.

"Apakah ini berasal dari sini ?" monolog Dahyun sambil berdiri semakin dekat menuju barang-barang tersebut. Semakin lama, baunya semakin menyengat. Dia menggeser beberapa karton dan tiba-tiba Dahyun sangat terkejut ada yang bergerak bergeser.

"Gabjagi... Apa itu tadi ?" Seolah memberanikan diri, Dahyun maju perlahan dan menarik pastik yang menutupi kolong oleh barang-barang tersebut.

"Aaaah... aaahh...aaaa.." teriaknya sekeras mungkin sambil tersungkur ke lantai. Sontak banyak orang terbangun. Dahyun masih bernafas terengah-engah dengan apa yang barusan dilihatnya.

Orang- orang pun mendekat dan sama terkejutnya dengan Dahyun. Mereka melihat seorang mayat perempuan muda yang sepertinya masih pelajar.

Seorang lelaki langsung pergi melaporkan kejadian tersebut kepada pengurus di jjimjilbang. Tak lama mereka datang begitu juga dengan polisi dan dan ambulance beserta tim medis rumah sakit.

Dahyun masih sangat-sangat terkejut. Dia tidak menyangka akan mengalami hal tersebut. Para ahjumma segera menenangkannya dan memberinya minuman. Setelahnya, polisi memberikan pertanyaan yang bisa dijawabnya dengan seadanya.

Para pelangggan jjimjilbang disuruh untuk pulang atau menginap di hotel terdekat demi penyelidikan polisi lebih lanjut.

Sementara ada seorang laki-laki muda yang dari tadi melihati Dahyun sedang memukuli kepalanya sambil terisak....

"Dimanakah lagi aku harus tidur ???
Kenapa... hiks hari ini... hiks... Aku sangat sial. Hariku menyebalkan...."

Oke

Jangan lupa vote dan comment yah

Biar semangat nih

Huge Step To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang