13

432 102 7
                                    


Setelah akhirnya bisa pulang ke rumahnya beberapa jam yang lalu, kini Dahyun dalam perjalanan menuju Pasar.

Dahyun melihat box ikan yang sudah berdatangan dan segera mengangkutnya menuju lapak.

Ia tersadar bahwa Bobby belum kunjung menampakkan batang hidungnya.

Ahjumma Song menghampirinya dan memberikan sebungkus makanan.
"Dahyun-ah, kau belum sarapankan? Ini tadi, ahjumma membeli makanan"

"Oh, gomawo ahjumma. Emm, apa ahjumma melihat Bobby? Soalnya tadi di rumahnya tidak ada orang, aku pikir dia sudah di Pasar,"

"Apa dia tidak mengatakannya padamu? Kemarin dia menghubungiku, katanya ibunya sedang sakit dan dia harus pulang ke desa,"

"Benarkah? Tapi dia tidak bicara apa-apa padaku..." Balas Dahyun sedikit kecewa.

Alhasil, Dahyun harus bekerja sendirian.

🌸🌸🌸

Dahyun sekarang sedang berada di depan kantor kepolisian pusat.

Dia berencana akan menemui polisi yang kemarin datang ke rumah sakit untuk membicarakan tentang Jungkook.

Pasalnya lelaki yang kini terbaring di rumah sakit itu tidak dapat mengingat apa-apa.

Bahkan setelah Dahyun bertanya tentang nama, keluarga, dan alamatnya, Jungkook malah tampak kesakitan.

Dahyun membuka pintu kantor polisi tersebut, mengedarkan pandangannya mencari polisi yang ditemuinya kemarin.

Dahyun memperhatikan pria itu yang ternyata sedang menyantap Jajangmyeonnya.

Dahyun jadi merasa tidak enakan jika harus mengganggu makannya dan hendak menunggu di sofa depan.

Tapi rupanya, polisi tersebut sudah melihat keberadaan Dahyun.

"Oh... Choki Yo? Nona kulit putih?" Panggilnya.

Dahyun yang merasa terpanggil, menoleh dan benar saja, kini polisi imut itu kini sedang tersenyum dengan mulut yang penuh bumbu jajangmyeon.

"Maaf nona. Silakan duduk di sini, aku akan membereskan ini sebentar."

Dahyun hanya menuruti perkataannya dan langsung mendudukkan diri di kursi yang tersedia.

"Maaf pak, saya menggangu istirahat bapak..." Ucap Dahyun tidak enakan.

"Ah tidak masalah,,  memang sudah menjadi pekerjaan kami. Oh iya, apa korban yang kemarin sudah baikan?"

"Dia sudah sadar. Tapi sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan tentangnya. Dia... mengalami amnesia. Dia lupa siapa namanya dan dimana ia tinggal,"

"Benarkan? Waah~ sepertinya lukanya benar-benar merusak sistem otaknya,"

"Karena itu pak, aku ingin melaporkan supaya bapak bisa mencari identitasnya,"

"Begini agassi, setelah kami memeriksa cctv, ternyata itu tidak terlalu banyak membantu. Video rekamannya gelap karena penerangan yang kurang. Dari penjelasanmu semalam, sepertinya seseorang yang mendahuluimu menuju mobil korban telah mencuri ponsel dan dompet korban. Ditambah juga mobilnya yang dalam keadaan hancur hanyut di sungai," jelas polisi tersebut panjang lebar.

Huge Step To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang