"OM SUGAAAAA TANTE UMJIIIII MINHYUK NAKAL HUWAAAAAA" Pekik seorang gadis berumur tujuh tahun sambil duduk di teras rumahnya.
Yang namanya barusan dipanggilpun tergopoh keluar dengan wajah panik. "Minhyuk? Lea kamu apain?" tanya Umji yang keluar dari dalam rumah dengan panik karena teriakan anak temannya itu, terlebih lagi spertinya anaknya, Minhyuk-lah penyebab suara tangis itu.
Lea, anak gadis yang tadi menangis itu langsung menoleh saat mendengar suara Umji lalu bangun dan berlari lalu bersembunyi dibelakang gadis dewasa yang dia panggil tante itu.
"Tante, Minhyuk lemparin Lea pake ular" adu Lea sambil menatap takut Minhyuk yang berdiri di bawah pohon tak jauh dari sana dengan tangan disembunyikan dibelakang.
Umji tekejut menatap anak laki-lakinya itu. "kamu maenan ular?" tanyanya dan dibalas gelengan keras oleh Minhyuk.
"Kenapa kak?" tanya Minju, ibu dari Lea sekaligus pemilik rumah setelah menyusul ke depan diikuti suaminya, Dongju dan suami Umji, Suga.
"MAMAAAAAAAA" Lea kembali menangis sambil memeluk pqha ibunya,lalu mengadukan hal yang sama seperti yang dia adukan pada Umji pada ibunya.
"Minhyuk? kamu main ular beneran?" tanya Suga agak ragu sambil berjalan mendekati anaknya.
Minhyuk menggeleng kuat lagi. "Nggak pa! tadi Lea aku lempar pake ular karet kok, nih kalo papa gak percaya" elak Minhyuk lalu menunjukan tangannya yang dia sembunyikan di punggung sedaritadi yang sedang menggenggam ular mainan karet berwarna cokelat tua.
"WAAAAAAA ULAAARRR" pekik Lea lagi semakin mengeratkan pelukan pada ibunya.
Dongju mensejajarkan tingginya dengan Lea dan ikut menenangkan putrinya itu. "Ssstttt, Itu mainan kok sayang... Sudah ya, Minhyuk kan mau bercanda aja sama Lea" katanya sambil mengelus kepala anaknya itu.
"Tapi kan Lea gak suka ular" kata Lea tanpa memandang ayahnya dan tetap mreenggelamkan kepala di salah satu paha Minju.
"Hyuk, ularnya kamu kantongin dulu terus minta maaf sana sama Lea" suruh Suga pelan pada Minhyuk yang langsung dijalankan anak yang lebih tua setahun dari Lea itu.
Sesudah ular mainan itu tersimpan di kantong belakang celana Minhyuk dengan benar, Suga menunjuk ke arah Lea yang masih memeluk Minju. "minta maaf dulu sana. Kasihan Lea"
Minhyuk pun berjalan ke arah Lea lalu mencolek bahunya pelan.
Lea menoleh. "Maaf ya" kata Minhyuk pelan.
"Minhyuk nakal" jawab Lea pelan juga, tanpa menoleh.
"Lea jangan gitu... Minhyuk kan minta maaf. Mama bilang apa kalo ada orang yang minta maaf sama kamu?" kata Minju saat mendengar suara anaknya itu.
"M, maafin" jawab Lea.
"Nah itu tau"
Lea kemudian berbalik dan menghadap Minhyuk. Setelah diam sebentar sambil menunduk dan memainkan jari-jari mungilnya sendiri, Lea mendangak dan menatap anak laki-laki di depannya itu. "Lea maafin" jawabnya lalu tersenyum.
Minhyuk juga tersenyum setelah melihat senyuman gadis kecil itu lalu mengulurkan tangan. "Kalo gitu main lagi yuk?"
"Jangan pak ular lagi tapi" kata Lea ragu. Minhyuk mengangguk. "Gak pake ular. Janji"
"Yaudah ayo" Lea menjawab uluran tangan Minhyuk. "Ma, pa, om, tante, kita main lagi ya? di taman" mintanya pada keempat orang dewasa yang ada disana sambil menunjuk ke arah jalan menuju taman yang ada di ujung komplek tidak. jauh dari rumah keluarga Son.
Umji tersenyum lalu berjongkok dan mengusak poni Lea. "iya... tapi jangan jauh-jauh ya"
"YEAYYYY"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel //>Rocky✔
FanfictionLo percaya hantu? Oke, itu mungkin hal biasa lah. Tapi malaikat kematian? Nggak? jangan salah nyangka mereka cuma mitos... Nyatanya gue punya malaikat kematian nih, sekarang, detik ini, Sekarang, disebelah gue.