"Alex?!"
Khun August yang masih menggandeng tanganku pun refleks ikut menghentikan langkahnya. "Where?" tanyanya.
Sementara mataku masih terpaku pada sosok itu. Dia yang telah lama menghilang dan ada banyak perubahan pada fisiknya, tapi tetap langsung kukenali dalam sekali pandang. Alex! Manusia ini!
Kupercepat langkah menuju bar, entah sejak kapan aku berhasil melepaskan diri dari gandengan tangan Khun August.
Kami tepat berhadapan sekarang, tapi dia belum menyadari keberadaanku, masih saja asyik melempar botol ke udara lalu menangkapnya dengan gelas stainless steel yang sudah siap di tangan kirinya.
Wajahnya tidak lagi mulus, ada jambang yang membuatnya semakin ... apa, ya? Rasanya, yummy bahkan tak lagi pas untuk menggambarkan seorang Alex saat ini. Akhirnya, setelah sebulan lebih ketemu juga.
"Alex!" teriakku mengejutkannya dan, "Ups ... sorry," lanjutku setelah melihatnya gagal menangkap botol dan otomatis benda itu mendarat bebas di lantai. Kutengok ke bawah, ah untungnya lantai area bar sudah dilapisi alas khusus berbahan dasar karet.
"Tara?" Dia menatapku dengan pandangan tidak percaya. Yeah, the feeling is mutual. Aku juga masih tidak percaya kalau Khun August bisa menemukan Alex semudah dan secepat ini. Wait, di mana orang itu?
"Jadi benar dia temanmu?" Speaks of the devil, orangnya mendadak sudah nongol dan duduk di stool tepat di sebelahku.
"Kok lo bisa ada di sini? Lo sendirian?" Kali ini Alex kembali menimpali. Aku menengok ke arah Khun August dan kembali padanya. Bingung, pertanyaan mana dulu yang seharusnya kujawab.
"Iya Khun, ini temanku yang terkenal itu, bagaimana kau bisa menemukannya secepat itu?"
"Because, I'm August." Kutautkan alis mendengar jawabannya, memang ya orang ini kadang suka narsis berlebih.
Oh iya, sekarang giliran Alex, dia tanya apa tadi, kok aku bisa di sini dan apa aku sendirian, hilih pasti sebenarnya dia mencari Quinna, 'kan? Jelas-jelas dia mendengar saat Khun August bicara padaku tadi. Tidak tahu saja kalo sahabatnya sudah menjadi calon istri orang lain.
"Kamu beneran Alex?" Iyalah aku tahu dia Alex, ini hanya pertanyaan pencitraan saja. Oh, dan aku sengaja pakai bahasa kami tercinta, supaya Khun August tidak ikut mencuri dengar.
"Ck ... iya gue Alex, pura-pura lupa lo? Jelas-jelas tadi udah neriakin nama gue," jawabnya sambil meletakkan botol beserta gelasnya dan masih celingukan ke arah belakangku.
"Dia nggak ikut! Lagian kalau kamu mau lihat dia, kenapa nggak pulang aja? Malah betah stay di negara orang!" Aku mencoba tenang dan menyembunyikan rasa euphoria yang menyeruak di dada. Kalau boleh sebenarnya aku ingin melontarkan confetti untuk merayakan keberhasilanku menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Akut (Completed) ✔
Literatura Feminina- Pilihan Editor Wattpad HQ Mei 2022 - Reading List April 2022 @WattpadRomanceID kategori Dangerous Love - - Reading List Cerita Pilihan Bulan Mei @WattpadChicklitID - Banyak yang bilang aku bucin, budak cinta. Karena, aku sampai jauh-jauh ngejar c...