3:0

356 51 15
                                    

Buka mv ash island-loopy
Judulnya : Error
Bagus banget mvnya. Udah berapa minggu gw belum bosen. Lagunya easy kok.


Happy reading!!!

Kejadian beberapa hari yang lalu merupakan pukulan terbesar bagi ayah Jieun. Setelah Tuan Kwon menuruti permintaan istrinya yaitu Sera untuk mengadakan pertemuan secepatnya, ayah Jieun mempercepat kepulangannya. Dan saat ini keluarga mereka berdua tengah dipertemukan.

Ayah Jieun lumayan kecewa dengan sikap istrinya yang masih memperlakukan Jieun sama. Bahkan dia juga kecewa terhadap dirinya karena tidak bisa merawat Jieun dengan baik. Sebenarnya Ayah Jieun sangat sayang pada Jieun. Hanya saja, Jieun sangat mirip dengan ayah kandungnya jadi rasa benci itu masih ada.

Kini dua keluarga dipertemukan dalam rumah Tuan Lee. Rumah Jieun, mereka masih terdiam setelah mendengar penjelasan Sera tentang perihal kemarin.

Lee Jieun yang duduk disamping sera hanya menduduk diam, begitu juga Lee Eunji kini tengah menatap Lee Jieun sendu. Ia tak tahu ternyata semua perlakuan keluarganya termasuk dirinya, berikan benar-benar berdampak besar pada Jieun.

"Lee Jieun... Ayah minta maaf. Bukan bermaksud ayah seperti ini. Ayah--"

"Ayah..." potong Jieun seraya mengangkat wajahnya menatap ayahnya dengan sorot mata kecewa.

"Jieun dari dulu gak minta apa-apa. Tapi Jieun selalu aja di perlakukan berbeda. Jieun tahu kalau Eunji lebih memperlukan kalian berdua, tapi jangan kalian melupakan Jieun." Jieun mengusap air matanya yang menetes.

"Awalnya memang Jieun juga tahu kalo yang Jieun lakuin salah. Jieun nakal, tapi itu semua buat narik perhatian ayah dan ibu. Dan... Dan pada akhirnya Jieun tahu kalau ayah dan ibu lelah sama sikap Jieun sampai-sampai menitipkan ke Bibi Sera." Jieun menjeda sebentar, "Oke. Jieun paham, tapi disitu Jieun tahu jika kalian ingin membuang Jieun." disitu tangis Jieun pecah, ia benar-benar tak bisa menahan rasa sedih dan sakitnya selama ini. Hatinya terasa tercabik hebat, dia hanya butuh kasih sayang dimasa pertumbuhannya, hanya ingin ada seseorang di sampingnya.

"Selama ini... Jinyoung yang menemaniku dari kecil. Dan ketika aku tahu Eunji menyukainya aku mengalah. Aku selalu makan diluar menumpang-numpang ke teman-temanku hanya tidak ingin membuat kalian berdebat denganku. Aku selalu pulang larut, aku selalu main di jalan, hanya karena tidak ingin kalian merasa terganggu. Dan awalnya aku anggap semua itu memang wajar... Tapi..." Jieun mengatur nafasnya yang tersenggal.

"Tapi.. Setelah aku tahu kebenarannya. Aku jadi paham mengapa kalian membenciku! Memperlakukanku! Karena aku bukan anak kalian! Hiks... Aku masih 16 tahun. Aku ingin seperti mereka, dijemput ayah ibu, bercerita bagaimana sekolahku... Hiks..." Jieun langsung dipeluk Sera erat, Sera bahkan ikut menangis tatkala Jieun menangis keras.

Diumur 16 tahun, mereka masih belum mengerti apa itu dunia. Diumur 16 tahun, mereka baru butuh sosok orang tua disampingnya. Mendengarkan segala keluh kesahnya. Wajar jika nakal, orang tua marah juga wajar, tapi setelah menegur contohkan yang baik. Diumur 16 tahun, fase peralihan remaja sebenarnya adalah fase dimana kebimbangan mereka melanda. Labil adalah hal umum karena pada dasarnya mereka baru akan bertanya siapa mereka. Apa jati diri mereka.

"Apa kalian dengar dan mengerti sekarang? Peran orang tua kalian dimana? Jika kalian tidak sanggup merawat Jieun harusnya dari awal tidak usah kalian adobsi. Aku jadi paham jika selama ini Jieun hanya untuk pelampiasan dendam kalian pada almarhum ayahnya." sarkas Sera  kepada mereka. Sera sakit hati ketika perlakuan mereka seperti ini. Sera sayang dengan semua anak-anak, maka dari itu dia bisa bergaul mudah dengan anak-anak.

Tuan Lee mengusap wajahnya frutrasi, "Jieun ayah--"

/cklek/

Pintu menampakkan presensi wanita paruh baya dengan penampilannya yang bisa dibilang sederhana namun anggun. Di sampingnya ada pria paruh baya juga yang menemaninya dengan setelan jas rapi sambil menenteng tas ditangannya.

Mereka semua langsung berdiri melihat kedatangan seseorang yang tidak mereka ketahui siapa tak terkecuali Jieun dan Sera. Tapi dibelangkan ada Jinyoung yang mungkin mengantar mereka.

"Bibi Dara... Hiks..." ucap Jieun kini berlali memeluk Dara dengan erat, menangis keras layaknya seorang bocah yang mengadu kepada ibunya. Berbeda dengan Jinyoung yang dibelakangnya malah mendengkus menahan tawa melihat tingkah Jieun.

"Dasar." gumam Jinyoung ketika Jieun memeletkan lidahnya kearahnya, tapi kembali menangis seperti tadi.

Oke Sera terluka sedikit karena dilupakan.

Setelah mereka dipersilahkan duduk sekarang pria paruh baya yang bersama Dara menjelaskan maksud kedatangannya. Dimana dia adalah pengacara Kakek Jieun.

"Jadi maksud dari kedatangan kami ingin membawa Jieun, dimana memenuhi amanat Tuan Frank dulu. Dan mungkin sekarang waktunya kalian menyerahkan hak asuh Jieun pada Nyonya Dara."

"Apa maksudmu?" tanya Tuan Lee sangat terkejut.

"Tuan Lee... Saya tahu bahwa anda mengadobsi nona Jieun untuk mengelola perusahaan ayah Jieun. Kami tahu sepenuhnya akan hal itu. Kami hanya ingin hak asuh nona Jieun jatuh ke tangan nyonya Dara, seperti Tuan Frank inginkan." jelas pengacara Dara.

"Ayah... Jieun tidak masalah ayah akan mengambil perusahaan ayah Jieun dulu. Karena Jieun tahu jika ayah jieun dulu salah. Tapi tolong serahkan kunci apartemen Jieun. Karena itu peninggalan kakek satu-satunya."

"Jieun ayah minta maaf.. Tapi bukan ini yang ayah inginkan, ayah tidak mengerti kenapa ayah harus menyerahkan hak asuk ayah pada dia. Ayah tidak ingin, ayah menyayangi Jieun lebih dari apapun, Jieun." ucap Tuan Lee dengan nada begitu putus asa.

"Kau egois! Biarkan Jieun bahagia. Menahan Jieun hanya akan tambah menyakitinya jika ibu tirinya masih tidak menerimanya." sarkas Sera lagi. Jika ditanya mengapa Tuan Kwon diam saja. Dia sudah tak bisa menahan istrinya jika sudah emosi seperti itu. Dan akhirnya hanya menghela nafas sabar. Sedangkan nyonya Lee benar-benar tak berani membantah segala tuduhan yang dikatakan Sera. Karena nyonya Lee mungkin merasa bersalah juga.

"Ayah.. Jieun masih putri ayah sampai kapanpun, ayah bisa bertemu Jieun kapanpun yang ayah mau. Jieun sayang ayah, ibu ataupun Eunji. Jieun masih putri ayah, hanya saja Jieun memilih bibi Dara. Jieun ingin menjadi wanita yang lebih baik. Bukankah ayah ingin Jieun jadi anak baik?" jelas Jieun tetap kekeh dengan pendiriannya. Dia hanya ingin keluar sebelum terlambat. Sebelum masa remajanya usai, ia ingin bahagia setidaknya.

Disitu Tuan Lee benar-benar tidak bisa apa-apa lagi. Menyalahkan diri tentu saja iya. Dia menyesal , dan ia baru mengerti bagaimana kehilangan sosok kesayangannnya di sampingnya.

Tuan Lee tak bisa memberikan perhatian diam-diam lagi, seperti memberi susu malam hari.

Mengecup dahi putrinya saat terlelap, mengecek bagaimana sekolahnya melalui wali kelas.

Khawatir ketika Jieun pulang larut sampai Tuan Lee menunggunya di ruang kerja, dan setelah Jieun masuk kamar Tuan Lee bisa tidur. 

Menambah uang jajan Jieun lebih dari Eunji. Hanya saja memang Tuan Lee tak bilang hanya diam.

Tuan Lee juga menitipkan Jieun agar menghindari pertengakaran dengan istrinya karena Tuan Lee tahu bahwa istrinya tidak bisa menerima Jieun sampai kapanpun.

Dan banyak kesalahpahaman lain tapi Tuan Lee diam saja, anggap ini ganjaran yang ia peroleh karena tak merawat Jieun dengan baik.

-TBC-

Gimanaa woy..
Yang mengharap kisah percintaan jieun jiyong maap yaaa
Masih kecil gak boleh cinta-cintaan.
Nanti kalo mereka dah gede baru boleh

Selamat hari raya idul adha teman teman

🐫🐪🐃🐂🐄🐩🐐🐏🐑

[ABOUT THE TIME] °FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang