Jennie masuk kerumah dengan girang. Pasalnya akhirnya dia mendapatkan tiket untuk meneropong bintang yang nanti malam di lakukan. Dan dia sudah niat dari jauh-jauh hari pokoknya ia harus pergi dengan kakak-kakaknya. Dari pada di rumah ribut terus, ia bosan mendengarkan ocehan ketiga kakaknya yang super duper memusingkan.
"Kak!!" seru Jennie ke ketiga kakak, dengan Matthew dan Jieun yang sedang bermain PSP di kamar lantai beralaskan karpet sedangkan Jiyong, rebahan di kasur dengan tab di tangannya.
Jika melihat perubahan Jiyong, Jiyong lumayan berubah, dari yang tadinya pendiam di kamar. Sekarang lebih terbuka dan kamarnya juga tidak ditutup rapat seperti dulu-dulu. Jiyong lebih banyak ekspresi, banyak bicara. Kadang malah kelewat cerewet bercerita pada ibunya, tidak kaku seperti dulu. Ya walaupun bertambah sifat ketusnya jika dengan Jieun dan Matthew setidaknya Jiyong lebih berekspresi dari pada sebelumnya.
"Kak!!" seru Jennie lagi kini mendekat ke arah Jiyong dengan menunjukkan tiket berjumlah 4.
"Siang ini kita pergi yaa.." lanjut Jennie dengan sumringah.
Jiyong melirik sebentar lalu kembali fokus ke tabnya, "Tidak bisa Jen, kakak sibuk."
"Yah, ayo dong. Aku sudah mendapatkan tiket susah payah. Malam ini ada festival teropong bintang juga."
"Apa festival teropong bintang?!" tanya Jieun langsung pada Jennie, bahkan Jieun tak peduli di kalah. Dia langsung menoleh ke arah Jennie yang kini mengangguk semangat.
"Iya. Kita siang ini ke obeservarium lalu ke--"
"Ayo bersiap-siap!" ujar Jieun langsung berdiri dengan semangat yang menggebu-gebu mengundang krenyitan heran dari Jiyong.
"Kau ikut?" tanya Jennie sedikit tak percaya.
"Tentu! Kenapa tidak?"
"Yes!! Ayo bersiap-siap!" seru Jennie dengan girangnya.
Jieun menatap Jiyong Matthew bergantian,"Kalian berdua ikut tidak? Jika tidak tiketnya akan ku berikan ke Jin--"
"Ikut!" seru keduanya langsung beranjak berdiri.
---
Kwon Jiyong menghela nafas sedikit berat ketika Jennie dan Matthew memilih meninggalkan dirinya bersama Jieun yang kini tengah santainya melihat-lihat miniatur - miniatur luar angkasa. Mata Jieun benar-benar berbinar ketika melihat miniatur-miniatur itu, bahkan wajahnya amat serius membuat Jiyong penasaran.
"Kau suka tempat seperti ini?" tanya Jiyong berjalan mengikuti Jieun melangkah.
"Kenapa memang?" tanya Jieun balik.
Jiyong mengendikkan bahu, "Hanya penasaran mengapa wajahmu seserius itu." ucap Jiyong kini memilih membaca sejarah komet yang terpampang besar di dinding.
"Cih.. Kau pikir aku hanya suka main di jalan saja?" desis Jieun melirik Jiyong kesal.
Jiyong mengangguk setuju, "Hmm aku pikir. Memang tidak ya?"
Lama-lama kenapa Jiyong menyebalkan sih, harusnya Jieun bisa menikmati kunjungan ke planetarium ini dengan tenang. Tapi bersama Jiyong malah membuat mood nya turun.
"Tempat ini pengecualian, hei aku juga tidak sebodoh yang kau kira. Begini-begini cita-citaku menjadi Astronot, jika tidak peneliti di Nasa." ucap Jieun membuat Jiyong sukses terdiam.
Bahkan Jieun yang seperti itu, notabaenya tak ada riwayat perilaku di sekolah mempunyai cita-cita tinggi, sedangkan dirinya. Dia benar-benar masih bimbang, harus mengikuti kemauan Ayahnya atau keinginan dirinya sendiri. Jiyong masih bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ABOUT THE TIME] °Fin
Roman pour AdolescentsSemua tentang waktu bagaimana kita mengenal satu sama lain dengan baik. Menunjukkan sisi berbeda tidak seperti yang sering kita pentaskan dalam panggung. Mungkin terdengar picisan namun inilah kita. Hanya aku dan kamu. Start on : January 20th, 2020 ...