1

3.5K 165 17
                                    


Tidak ada yang tidak kenal Taehyung di Stone International School, dia adalah fotografer majalah sekolah, vokalis band paling hits di sekolah 'Army of Love', dan tentunya karena paras tampan dan auranya yang memikat siapapun yang melihatnya. Kalian pernah tahu istilah 'Instant Head Turner'? itulah Taehyung, bila dia lewat, semua kepala akan mengikuti arahnya dalam sekejap. Tapi, dari semua hal yang membuatnya menjadi kesayangan semua orang adalah sifatnya yang supel dan ramah, Taehyung tak ragu menjalin pertemanan dengan siapapun, semua orang unik di matanya dan dia bahagia bila semua orang tersenyum tulus padanya. 

 "Morning Tae!" sapa Jimin, sambil mengalungkan lengannya di leher Taehyung. 

Jimin adalah sahabatnya dari kelas 10, sebagai dua orang Korea di sekolah internasional di Kota Metropolitan di sebuah negara tropis yang menyenangkan yang diisi oleh murid-murid yang berasal dari berbagai macam bangsa dan negara, memiliki sahabat seperti Jimin adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Taehyung merasa, Jimin dan dirinya di kehidupan lalu adalah sahabat karib yang berjanji akan bertemu kembali di kehidupan berikutnya, entah bagaimana, Jimin selalu bisa memahami Taehyung, Taehyung selalu bisa memahami Jimin. 

 "Morning, Chim." sapanya dengan senyum khas nya, "Kamu sudah mengerjakan PR English nya Mr. Clementine?"

"Sudah!" sungut Jimin, 

"Sejak kita mulai kelas 11, aku sudah 3 bulan tidak bisa tidur nyenyak! PR selalu menumpuk, bacaan menggunung, tugas ini itu, resume, dan segala hal lain yang aku yakin tak akan kita pakai saat kita bekerja nanti!" Taehyung mencubit bibir Jimin yang mengerucut dengan gemas.

 "Kamu tahu apa?" dia tertawa, "Novel yang direkomendasikan Mr. Clementine bagus tau. The Little Prince itu novel yang dihadiahkan ibuku pada ulang tahunku yang ke 13, dan aku menangis 2 hari setelah membaca halaman terakhir." 

 "Kamu romantis sih, jadi gampang terbawa emosi." 

"Look who is talking? Kamu bahkan menangis saat menonton The Avengers!" Taehyung memutar bola matanya.

"Who doesn't? Kamu juga, kan?"

Mereka tergelak sambil berjalan masuk gerbang sekolah beriringan,membicarakan apa saja dan sesekali menyapa teman-teman mereka dari kelas lain, "Morning, everyone!!!!" teriak mereka sesampai di kelas membuat cewek-cewek yang sedang asyik bergosip mendongak kaget.

"Hey!! Can you just go into the class like normal people?" Alice, ketua kelas mereka berteriak kesal yang berada di tengah kerumunan cewek-cewek. 

Karena sekolah mereka terdiri dari berbagai macam murid dari berbagai bangsa dan bahasa, biasanya mereka berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, bahasa pengantar pelajaran pun dengan Bahasa Inggris. "Kalian pagi-pagi sudah bergosip. Ada berita hot?" tanya Jimin penasaran. 

 "You'll be surprised to know who the hell in the teacher's office now!!" pancing Kiara dengan mode penggosip kelas atas. 

Segerombol cowok teman sekelas Taehyung dan Jimin tiba-tiba masuk, "Hey! Kalian membicarakan cowok yang di ruang guru, ya?" tanya Ditto, si kapten basket yang sudah bertinggi 180 cm di usia 17 tahun. 

Melihat ekpresi Taehyung dan Jimin yang kebingungan, Ditto melanjutkan, "Ada anak baru, dan dia luar biasa tampan." Cowok yang lain mengangguk-angguk setuju. 

 "Aku yakin, dia pasti idol atau aktor remaja di Korea." Tambah Alice, "Gak pernah ada yang seperti dia di sekolah kita." 

 "Orang Korea?" tanya Taehyung bersemangat. 

 "Lebih tampan dari Taehyung?" sela Jimin penasaran.

Sebelum Alice dan yang lain sempat menjawab, bel berbunyi yang membuat mereka semua terlonjak kaget dan segera berlari menuju bangku masing-masing. 

We will Ship in the NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang