Aeril berjalan menuruni tangga mendapati Kirana yang sedang menata makanan di meja makan, sementara Elsa sibuk memotong sosis dan nugget. Aeril berjalan mendekati lemari es mengambil susu sapi murni yang biasa ia minum tiap pagi.
" eh udah bangun Ril" sapa Kirana yang sadar dengan keberadaan puti bungsunya
"iya bun, bunda masak apa pagi ini?" tanya Aeril sambil menarik kursi dan duduk dihadapan Kirana
"bunda masak kesukaan kalian, tapi buat spaghetinya masak sendiri ya soalnya bunda mau ke butik"
"oke bun, eh kak udah ini nonton drakor ya" Elsa yang mendengar ajakan adeknya itu cengo, sejak kapan dia suka dengan drama korea?
"gak salah dek kamu ngajak nonton drakor?" tanya Elsa memastikan
"engga ih, lagian aku udah mulai suka kok, suka banget malahan" ucapnya dengan senyum yang menujukan deretan giginya
"karma pasti nih" sambung bundanya
"eh bukan gitu, emang waktu dulu tuh aku belum tau aja" Aeril mengelak
Aeril dan Elsa sarapan berdua, sementara Kirana sudah berangkat menuju butik karena ada urusan yang mendadak. Sungguh dia sangat merindukan moment seperti ini walaupun hanya sarapan berdua.
Setelah selesei mereka merapikan semuanya dan pegi menuju ruang kelurga untuk menonton drakor.
Keduanya sangat fokus hingga tidak ada yang bersuara satu orang pun, ntahlah Aeril jadi sangat tegila-gila dengan opa korea, padahal dulu dia sangat anti dengan itu semua, mungkin ya benar apa yang dikatakan bundanya kalo ini karma karena Aeril sering julid ketika Elsa menonton drakor.Tanpa sadar jam menujukan pukul 10.00 dia memutuskan untuk mengambil handponenya di kamar, sementara Elsa bersiap-siap karena mendapat telepon dari kampusnya bahwa kelas nya di majukan menjadi jam 11.30.
Ting tong.... ting tong... suara bel aeril berbunyi, bi tuti yang mendengar itu segera membuka pintu dan menemukan seorang lelaki dengan celana jeans berwana krem di atas lutut dan baju hitam casual. Bi tuti mengenalinya,siapa lagi kalo bukan Fandra?
"pagi bi, Aerilnya ada?" sapa Fandra
"ada den, ayo masuk dulu biar bibi panggilkan"
"eh gak us-" ucapan Fandra tepotong oleh Aeril
"siapa bi?" tanya Aeril yang berjalan menuruni tangga dengan pandangan yang teteap pokud pada layar hp
"ini ada Fandra non"
"oh, ngapain dia kesini?" tanay Aeril
"eh bibi ke dapur dulu ya non, bibi lupa kalo tadi lagi masak sesuatu" alibi bi Tuti yang sudah tau pasti nona kecilnya itu akan menyurushnya mengusir Fandra, dia tidak tega untuk melakukan itu
"boleh masuk gak ni?" tanya Fandra yang sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Aeril
"tolol, ngomong gitu pas udah duduk"
"ril buruan siap-siap dah, oma gua mau datang"
'mega kill, unstoppable, wiped out' suara riuh dari ponsel Aeril
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOY
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Gak mau ah, pasti sakit tu" tolak Aeril "Lo gak bakalan tau rasanya kalo lo belom nyoba" jelas Fandra "Tapi sakit kan" "Engga, sini cobain dulu" "Aw ih sakit, pelan-pelan" rengek Aeril yang merasa kesakitan "Ini juga...