Aeril dan Hendra tengah quality time di akhir pekan ini, Hendra sengaja ambil cuti untuk bisa memenuhi permintaan Aeril untuk quality time bersamanya.
"Bener mau ikut camp?" Tanya Hendra tak yakin dengan ungkapan gadisnya itu
"Ya kalo dibolehin ya Aeril mau"
"Tapi kamu gak kuat dingin Ril"
"Kan pake jaket yah"
"Nanti ayah omongin dulu sama mama ya" ucao Hendra yang diangguki Aeril
Hendra terlalu over protective pada Aeril, membuat Aeril sedikit terkekang, hanya saja ia tidak berpikir negative akan hal itu.
Mobilnya terparkir rapi di depan gedung bertingkat, Hendra merangkul bahu gadisnya membuat mereka berjalan beriringan.
"Udah gede aja ya anak ayah"
"Kan tumbuh yah"
Jawaban Aeril membuat Hendra gemas, pasalnya di mata Hendra Aeril yang sekarang tetap menjadi Aeril.kecilnya dulu.
"Makan dulu kali ya, Aeril laper" pinta Aeril
"Mau makan dimana?"
"Tempat biasa aja yah"
Aeril mulai memesan makanan yang ada pada daftar menu di hadapannya, makan berdua dengan Hendra membuatnya tidak bisa mengonsumsi makanan pedas.
Banyak hal yang menjadi topik pembicaraan diantara mereka berdua, sebenarnya Aeril sedikit kecewa karena Kirana dan Elsa tidak bisa ikut kali ini.
Drtt..drtt...
Ponsel Aeril bergetar, matanya tertuju pada sederet angka pada layar ponselnya."Siapa?" Tanya Hendra
"Gak tau, bentar ya Yah"
+6287543******
P
P
P
PSiapa ya?
Lho nomor gua gak lo save?
Kenal juga engga
Gua Renald
*Read
'Nama itu' batin Aeril
Hendra terlihat khawatir melihat raut wajah Aeril yang berubah seketika.
"Are u okay?"
"I'm fine dad" cakap Aeril berusaha terlihat baik-baik saja
Aeril mengaktifkan mode silent pada ponselnya, berharap tidak ada yang mengganggunyan pekan ini.
*****
Di lain tempat, Fandra tengah fokus pada layar hp yang menampilkan halaman game among us. Tak ada kabar bahkan tak memberi kabar pada Aeril membuatnya biasa saja, mungkin terlanjur nyaman dengan game barunya itu.
"Fandraa!!!" Teriak seseorang di bawah sana, membuat yang punya nama berdecak kesal
"Apasi njir, ganggu bet" teriak Fandra berjalan dengan pandagan yang masih tetap pada benda pipih itu.
Pandangannya beralih kala melihat ketiga sahabatnya berada di halaman rumahnya.
"Ngapain disitu, sini masuk" titah Fandra yang diacungi jempol Raka, tak biasanya mereka seperti itu, toh sehari-hari juga mereka keluar masuk rumah Fandra seenak jidat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOY
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Gak mau ah, pasti sakit tu" tolak Aeril "Lo gak bakalan tau rasanya kalo lo belom nyoba" jelas Fandra "Tapi sakit kan" "Engga, sini cobain dulu" "Aw ih sakit, pelan-pelan" rengek Aeril yang merasa kesakitan "Ini juga...