Pagi ini Fandra mengajak Aeril untuk berangkat bareng ke Sekolah. Aeril sempat menolak, namun tolakan itu tak berarti apa-apa bagi Fandra, Fandra tetap menjemputnya tanpa menghiraukan tolakan Aeril.
Aeril turun dari mobil mendahului Fandra, Fandra mempercepat langkahnya ketika sadar gadisnya menjauhi dirinya.
"Ril tunggu" teriak Fandra yang tak di gubris Aeril
"Gua bilang stop" Fandra menarik pergelangan tangan Aeril, membuat langkahnya terhenti
"gua kebelet" alibi Aeril
"Bohong"
"Emang"
"Kenapa?"
"Amel" lirih Aeril, Fandra paham akan maksud gadisnya itu
"No problem Ril" ucap Fandra merangkul bahu Aeril, dan berjalan beriringan menuju kelas.
Sungguh Aeril tidak terbiasa jalan seperti ini, menjadi sorotan para siswa, malu rasanya. Berbeda dengan Fandra yang mungkin sudah tidak memiliki urat malu.
"Gak biasa ya di rangkul gini" Aeril mengangguk
"Nanti juga biasa" ucap Fandra santai
Banyak mata yang melihat Aeril dan fandra dengan tatapan yang tidak bersahabat, cibiran-cibiran negeatif para siswi terdengar jelas di telinga Aeril.
Aeril berusaha untuk bodo amat dengan semua itu, toh itu sudah menjadi resiko dirinya karena menerima Fandra yang bernotaben the most wanted boy menjadi kekasihnya.
Sungguh ini semua diluar nalar Aeril, keadaan kelas sangat riuh ketika dirinya dan Fandra masuk. Tak habis pikir kalo ternyata kabar mereka jadian bisa langsung tersebar seperti ini, padahal sehari juga belum.
'Ini gua salah ngambil keputusan engga si?' Batin Aeril
Seketika kelas hening karena keberadaan Pak Rendi yang dikenal sebagai guru killer, tak ada yang membuka suara selain Pak Rendi yang sedang menjelaskan Kimia di depan kelas.
Ntah mereka benar-benar memperhatikan, atau hanya pencitraan agar tidak mendapat sarapan spesial dari pak Rendi, atau bahkan mereka merasa tegang karena tau sifat killer guru itu.
******
Aeril, Bella, Keisha dan Shinta sedang asik mengobrol di taman sekolah, kurang lebih satu minggu mereka selalu menghabiskan waktu istirahat di bangku taman. Nyaman katanya, toh mereka juga berinisiatif untuk membawa bekal sendiri.
"Jahat lo, jadian gak bilang-bilang" kesal Keisha, karena mendengar kabar itu dari orang lain.
"Yamaap, lagian gua kira kabarnya gak akan nyebar secepet ini"
"Lah gak mikir lo, lo itu pacaran sama most wanted boy Ril, otomatis kabar apapun tentang dia pasti gampang bet nyebarnya" jelas Bella dengan suara cemprengnya.
"Iya nih, Aeril jadi telmi gini" tambah Shinta
"Ganti topik lah, gak seru" Alibi Aeril mengalihkan pembicaraan.
"Eh tapi PJ kan Ril"
"Iya Bel iya"
"Makasihh Aeril" ucap ketiganya memeluk Aeril
Tet...tet..tet..
Bel masuk berbunyi, semua siswa memasuki kelasnya dan melaksanakan KBM seperti biasanya.Mengingat pelajaran setelah ini adalah pelajaran Fisika, yang bukan sekali dua kali mengadakan ulangan Fisika secara mendadak. Fisika bukan bahasa Indonesia yang bisa mengarang bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY BOY
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] "Gak mau ah, pasti sakit tu" tolak Aeril "Lo gak bakalan tau rasanya kalo lo belom nyoba" jelas Fandra "Tapi sakit kan" "Engga, sini cobain dulu" "Aw ih sakit, pelan-pelan" rengek Aeril yang merasa kesakitan "Ini juga...