moody

27 5 0
                                    

"Bi Aeril ada?" Tanya Fandra pada Bi Siti. Pagi ini Fandra memutuskan pergi ke rumah Aeril, kata-kata Aeril tempo hari berhasil membuat Fandra mengalahkan egonya.

"Ada den, sebentar ya bibi panggil dulu" ucap Bi Siti kembali memasuki rumahnya.

Tak mebutuhkan waktu lama, Aeril berjalan ke arahnya dengan piyama navy dan rambut yang terurai sedikit berantakan, menandakan ia baru bangun dari tidurnya.

Aeril mendudukan dirinya di bangku yang berhadapan dengan Fandra, menatap Fandra datar seolah menanyakan keperluannya datang kesini.

"Katanya kamu  mau ngomong" Fandra basa basi

"Gajadi"

"Masa iya gajadi, aku cape-cape kesini lho buat dengerin penjelasan kamu"

"Kan aku gak nyuruh"

"Yaudah buruan mau ngomong apa?"

"Aku sibuk, masih banyak urusan" Aeril beranjak pergi  kembali ke kamarnya, namun Fandra berhasil menahannya.

"Ril please lah, emang lo mau kek gini terus?"

"Lah bukannya itu yang lo mau?"

Fandra diam, toh menjawab pertanyaan Aeril hanya akan memperkeruh suasana. Tapi lain hal dengan Aeril, menurutnya diam itu benar.

"Gak bisa jawab kan? Jujur kok repot"

"Ril stop!" Bentak Fandra membuat Aeril tersentak, tanpa babibu Fandra menarik tangan Aeril memasuki mobilnya.

Fandra mulai menancap gas meninggalkan pekarangan rumah Aeril. Pandangannya lurus seolah tidak mengganggap kehadiran Aeril.

******

Kini mobilnya terparkir di restaurant elit, Aeril diam menatap Fandra datar.

"Gila ya lo, gua pake piyama gini" celoteh Aeril

"Gapapa, buruan turun"

"Lol, cewe gak boleh pake piyama ke cafe!"

"Gapapa, ada gua" seolah paham dengan ucapan Fandra, ia mulai turun dari mobil dan berjalan memasuki Cafe.

Seperti biasa ia memesan jus strawberry tanpa gula, lupa membawa benda yang setiap saat dibawa, membuat Aeril bosan.

"Buruan jelasin, katanya aku salah paham" Fandra mulai membuka pembicaraan

"Males"

"Perasaan kemaren ngotot bet pen ngasih penjelasan, kenapa sekarang jadi males gini?"

"Gak nafsu"

"Oh gua paham sekarang, lo mau kita putus?" Ucap Fandra santai, Aeril yang mendengar itu hanya menatap Fandra datar.

"Kalo itu mau lo, gua ikut" jawab Aeril

Kini Fandra tak habis pikir dengan gadisnya ini, ia sangat berubah 180 derajat, sempat kehabisan akal untuk membujuk Aeril untuk memberinya penjelasan, namun dering telpon membuatnya kembali menemukan banyak ide.

"Gua di cafe biasa" ucap Fandra pada orang di seberang sana "oke gua tunggu" tambanya

"Raka" jawab Fandra pada Aeril yang sedikit menaikan alisnya

Tiba-tiba Danil, Raka dan Azra datang, tak lama dari putusnya sambungan telepon tadi. Mereka ikut gabung dengan Aeril dan Fandra.

*******

Kali ini Aeril benar-benar bungkam, sesekali memperhatikan keempat lelaki di depannya. Omong kosong ketiga sahabat Fandra membuatnya lupa dengan masalahnya bersama Aeril.

CRAZY BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang