19. Di Hukum

39 7 0
                                    

A K U   D A N   K A M U

©2020

©2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Setelah makan malam dan keributan itu, bio berpamitan dan aku mengantarnya hingga depan gerbang.

"Gue minta maaf ya, suasana makan jadi agak aneh gara-gara beby"

"Gue suka. Rasanya rumah bener-bener buat tempat tinggal. Rumah gue cuma dua orang, sepi banget rasanya"

"Gue kan nyuruh lo buat ngambil si beby dan rumah gue bakal sepi tanpa dia"

"Apaan sih lo"

"Lo mau kemana?"

"Lo mau gue kasih tumpangan?"

"Gue naik bus terus jalan kaki"

*angkutan umum jalan sampai jam 9 ya ceritanya

"Kayaknya lo ngga ke ganggu sama sikap beby. Apa ada sesuatu sama (namakamu)?"

"Gaada sesuatu yang terjadi atau ada yang terjadi, gue gatau" ucapku dengan wajah sangat bingung

"Sorry ya. Gue pengen bantuin lo, tapi gue ga paham"

"Bukannya mereka ngajarin hal ini di sekolah? Perasaan gue buat pacar gue rumit jadi gue gatau harus ngapain"

"Rumit gimana?"

"Lo gaakan paham meskipun gue kasih tau"

"Lo bener. Yauda gue balik dulu, sampai ketemu di sekolah"

Bio pun menggoes sepeda dan pergi dari halaman rumah.

'Gue kangen sama (namakamu)'

Aku pun pergi ke kota dan berjalan kaki setelah menuruni bis.

'Tapi gue takut nemuin dia'

Warnet. Tempat tujuan terakhir ku.

'Bahkan game gabisa buat gue seneng sekarang. Gimana bisa?'

Aku memutuskan untuk keluar dari warnet dan berjalan kaki tanpa arah.

•••

(Namakamu) PoV

Berjalan di kota untuk menghilangkan ingatan ku tentang kemarin. Namun, langkahku terhenti kala melihat iqbaal yang juga di sana dengan berjalan tanpa tujuan.

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang