5. Bram

169 19 0
                                    

A K U   D A N   K A M U

©2020

©2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malam harinya, aku di dalam kamar menatap figura yang berisi motivasi dari Bernard Shaw itu.

"Ayah, kenapa ngga ditulis itu kutipan dari penulis inggris? Ayah buat iqbaal kayak orang bodoh" gumamku lalu merebahkan diriku

Brakk

"Bernard, ngapain lo?"

"Keluar lo. Siapa yang nyuruh lo masuk tanpa ketuk pintu?"

"Besok di Hospice bakal ada yang nikah. Lo mau ikut gue bareng anak-anak beli beberapa barang buat besok?"

"Ngga. Besok hari sabtu, dan gue bakal pergi main game"

"Bernard, lo mau gue aduin ke bunda?"

"Berhenti manggil gue bernard,bernard !! Dan gue akan tetep main game"

"Oh ya? Bernard ngga akan pernah melakukan sesuatu yang bijaksana"

"Keluar! Keluar!!" aku pun menarik beby untuk keluar kamarku

•••

Disisi lain

Bunda dan tante sasa sedang berada di kamar mereka tengah melipat beberapa baju.

"Aku harus kerja" ucap bunda

"Gaada pekerjaan kan?" tante sasa

"Gimana sama kamu? Bukannya kamu kesini untuk kerja? Pulang aja sana ke Surabaya"

"Ngga, aku gabisa pulang kesana mbak, ibu pasti akan jodohin sasa sama seorang pria. Tunggu sebentar aja, aku pasti akan dapetin pekerjaan sebagai dosen kontrak"

"Hei, kita punya saudara perempuan lainnya, kenapa kamu tinggal sama mbak?"

"Aku nyaman sama mbak"

"Nyaman? Maksutmu aku orang gampangan?"

"Ihh,, bukan gitu mbak"

Tak lama beby datang membawa sebuah jas

"Ini jas punya ayah kan bun?"

"Darimana kamu dapet ini?"

"Ada di lemari nenek. Cocok kan buat Iqbaal?"

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang