(Namakamu) PoV
Keesokan pagi nya, aku pergi ke rumah iqbaal ditemani mama.
"Ma, mama harus senyum ya" pinta ku
"Iya" balas mama
Aku pun kembali melangkahkan kaki ku ke dalam. Dan di dalam bunda,tante sasa, beby dan iqbaal ternyata telah menunggu ku di luar.
Aku meraih tangan bunda dan menggenggamnya.
"Bunda, bunda harus tetep sehat ya setelah aku pergi ke Jakarta. Terimakasih ya bunda"
"Iya. Hati-hati dijalan. Jaga diri kamu ya"
Aku menganggukkan kepala. Lalu beralih memeluk tante sasa.
"Makasih ya tante"
"Sama-sama sayang" balas tante sasa
Aku berjalan kearah beby
"Pergi aja sana. Kita uda ngucapin selamat tinggal kemarin"
Aku tau beby berusaha tegar di hadapan semua orang.
"Beby, lo harus panggil iqbaal dengan sebutan kakak sekarang"
"Lupain" sela beby
"Kirim gue video sebagai bukti, ngerti?"
Aku lalu beralih menatap iqbaal.
"Aku pamitan sama iqbaal di depan aja ya. Pintu depan itu rahasia kami"
Iqbaal tersenyum dan aku membalasnya.
"Tolong kirim kabar terbaru tentang (namakamu)" ucap bunda kepada mama
"Ya" singkat mama. Aku langsung menatap nya dan memberi isyarat untuk tersenyum. Mama pun melakukan nya.
"Terimakasih kalian sudah menjaga (namakamu) selama disini" lanjut mama. Setelah itu kita keluar, dan aku bersama iqbaal duduk di depan gerbang rumah nya.
Aku menatap iqbaal dan begitu sebaliknya.
"Setelah sampai di Jakarta, mungkin aku gabisa kasih kamu kabar. Kirimi aku kabar terbaru tentang keluargamu, teman kita, dan rs ya" ucapku
"Oke. Tapi setelah aku kirim pesan telepati ke kamu ya" balas nya
"Haha,, apaan sih. Oke, aku bakal banyak berlatih" balas ku dengan tertawa kecil
"Apa kita harus coba sekarang?"
Aku mengangguk dan tersenyum.
"Tebak siapa yang aku pikirin sekarang"
Iqbaal lalu memejamkan mata dan tangannya ia naikkan ke atas.
"Haha,, ini gampang tau"
"Siapa?" tanya nya yang mulai membuka mata
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Aku dan Kamu [END]
Teen FictionIqbaal Dhiafakhri dan Beby Tsabina adalah anak Jakarta yang selalu dimanjakan oleh teknologi ibu kota. Karna kehidupan di kota semakin sulit mengingat mereka hanya dibesarkan oleh sang ibu karena sang ayah hilang saat menjadi relawan di perbatasan...