30. Firasat

21 6 0
                                    

A K U   D A N   K A M U

©2020

©2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Iqbaal PoV

Keesokan harinya, aku masih menatap bangku (namakamu) yang kosong.

'(Namakamu) ngga berangkat'

Aku mencoba menelfon nya, namun tidak diangkat.

'Dia juga ngga angkat telfon gue. Ada apa sebenernya?'

Tak lama ponselku bergetar, ternyata pesan dari bio.

'Anak-anak di sini, lo ngga nyusul?'

Aku menghubungi (namakamu) dan mengiriminya sebuah pesan.

'Kamu dimana?'

•••

(Namakamu) PoV

Kini aku membonceng bunda, kita beristirahat di sebuah taman setelah dari rumah sakit.

"Kamu lapar kan?"

"Sedikit"

"Bunda bawa makanan dan emang rencananya buat kamu setelah pergi dari rumah sakit. Bunda bawa kue bolu. Kita duduk disana dulu yuk"

Aku pun mengangguk dan mengajak bunda ke salah satu bangku taman yang cukup sepi. Bunda menyuapi ku satu potong bolu kukus buatannya.

"Kapan hasil tes itu keluar?"

"Beberapa hari lagi bun"

"Apa kamu juga mau bunda ikut lagi?"

Aku tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari tas ku, yaitu dua gantungan kunci boneka pisang.

"Bunda, lihat deh. Aku mau kasih satu ke bunda buat ucapan makasih. Aku juga punya, jadi kita punya kembar"

"Kamu mau bunda pasang itu di tas bunda?"

Aku hanya mengangguk.

"Yaudah mana? Kamu pasangin sekalian nih" ucap bunda lalu memberikan tas nya dan aku pun memasangnya.

"Ini bukan buat iqbaal kan?"

"Ngga kok bun. Ini lucu, jadi aku beli dua, tapi gatau mau kasih ke siapa"

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang