A K U D A N K A M U
©2020
•••
Kini aku berada di Hospice dan sedang menulis sebuah pesan untuk ku masukkan ke dalam kapsul.
'Untuk Iqbaal 28 tahun. Hei, ini iqbaal 18 tahun. Seperti yang lo tau, ngga banyak yang bisa gue lakuin sekarang. Gue bukan murid yang baik, gue ngga pandai dalam hal apapun kecuali bermain game. Tapi, gue punya seseorang yang berharga. Dia (namakamu), pacar gue'
Belum selesai menulis, beberapa temanku menghampiriku.
"Lo disini baal?" tanya bio
Aku segera menyembunyikan kertas jtu.
"Ngapain lo? Nulis surat buat diri lo sendiri?"tebaknya
"Gue juga harus nulis surat"
"Iqbaal mungkin ngerencanain berapa banyak anak yang dia mau" goda si adit
"Mungkin bulan madu?" tambah si mel
"Taman tepi sungai di kota ngga begitu buruk, gimana sama taman tepi sungai buat bulan madu?" saut si bio
"Lo ikut ikutan aja ya lo" balasku lalu mengalungkan tanganku ke leher nya dengan kencang.
"Iya iya"
Sore hari, aku terpaksa kembali ke sekolah karna ibu wakil kepala ingin menemui ku karna aku harus mengumpulkan kaktus lagi.
"Iqbaal, kamu mau penghargaan untuk 4 kaktus sekaligus?"
"Iya"
"Kenapa?"
"Saya mungkin harus segera pergi ke Garden Canyon"
•••
(Namakamu) PoV
Sepulang sekolah, aku memutuskan untuk pergi bersama bunda dan makan di cafe.
"Kamu harus banyak makan, biar berat badan kamu naik" ucapnya
Aku tersenyum lalu menjawab "iya"
Setelah itu kami melanjutkan makan siang kita. Bunda tersenyum manis, ternyata bunda sangat ramah meski dengan orang baru sepertiku.
"Oh ya, kamu tumben banget ngajakin bunda kesini? Berdua lagi"
"Gapapa sih bun, aku cuma kangen aja sama mama, jadi aku pengen berduaan sama bunda"
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Aku dan Kamu [END]
Dla nastolatkówIqbaal Dhiafakhri dan Beby Tsabina adalah anak Jakarta yang selalu dimanjakan oleh teknologi ibu kota. Karna kehidupan di kota semakin sulit mengingat mereka hanya dibesarkan oleh sang ibu karena sang ayah hilang saat menjadi relawan di perbatasan...