A K U D A N K A M U
©2020
•••
Bunda PoV
Kini aku mendorong kursi roda sarah menuju taman Hospice.
"Karin bilang, dia harus lihat wajah saya sehari sekali. Kalau ngga, dia gaakan bisa belajar, jadi apa yang bisa saya lakukan? Saya juga kangen sama karin. Gimana penampilan saya, bukan seperti orang sakit kan?"
"Berapa lama anda mau menyembunyikan ini dari Karin?"
"Sampai dia diterima di perguruan tinggi. Karin akan berhenti belajar kalau tahu saya sakit keras dia akan berlari kesini dan bertindak sebagai perawatku"
"Tapi kalau--
"Kalau saya mati sebelum itu? Bahkan saya akan terus menyembunyikan ini. Saya gamau karin menghancurkan hidupnya karna ini, begitulah perasaan semua ibu. Sudah waktunya aku telfon karin"
Aku sedikit menjauh darinya.
"Halo sayang"
'Mama!'
"Gimana hari ini?"
'Sangat senang ma'
"Gimana sama presentasi sosial mu? Berhasil kan?"
'Iya. Aku melakukan apa yang mama ajarin. Aku membahas isu kenyamanan wanita dengan hukum dan politik. Reaksi nya beneran bagus'
"Hebat kamu, gimana bukunya? Apa kamu sudah baca dan tulis laporannya?"
'Udah dong ma bahkan udah aku kirim ke mama. Mama belum baca'
"Oh ya? Mama baru keluar dari ruang ujian masuk perguruan tinggi, jadi mama belum bisa baca, mama baca nanti ya"
Sekiranya begitu lah percakapan mereka.
•••
Iqbaal PoV
Kini aku dan teman lainnya berada di Hospice menjadi relawan di sana. Namun kini aku menatap ke kanan.
"Kamu cari siapa?" tanya (namakamu)
"Bunda. Kemarin aku buat salah jadi aku mau minta maaf"
"Gue liat bunda lo keluar ke taman bareng bu sarah" saut bio
"Serius? Yauda gue kesana dulu. (Nam), mau ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Aku dan Kamu [END]
Fiksi RemajaIqbaal Dhiafakhri dan Beby Tsabina adalah anak Jakarta yang selalu dimanjakan oleh teknologi ibu kota. Karna kehidupan di kota semakin sulit mengingat mereka hanya dibesarkan oleh sang ibu karena sang ayah hilang saat menjadi relawan di perbatasan...