21. Rencana

29 7 0
                                    

A K U   D A N   K A M U

©2020

©2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Beby PoV

Setelah urusan mereka selesai, kini kita kembali ke desa.

"Nanti balikin hp nya iqbaal, bunda gatau apa dia bisa pulang ke rumah"

"Kenapa sih iqbaal selalu ninggalin sesuatu" kesalku

"Dia belum lama di rumah, dan saya ninggalin dia sendiri di rumah itu" ucap bu sarah

"Tadi kan karin bilang akan telfon temennya" saut bunda

"Harusnya saya ga dateng kalau tau ini menyakitkan hikss"

Aku mengulurkan tanganku dan mengusap bahu nya dari belakang.

"Tante, jangan nangis, gimana kalau tante sakit lagi"

"Hikss" ia lalu menggenggam tanganku yang masih ada di bahu nya.

•••

Iqbaal PoV

Setelah kejadian nyasar tadi, aku memilih untuk naik bus untuk kembali dan setiba nya di bogor aku kembali berjalan kaki menyusuri kota sejenak sebelum kembali ke desa. Namun, langkahku terhenti kala melihat sosok yang tengah ku rindukan duduk di sebuah cafe dan tengah menatapku.

'Gue salah liat?' aku mengucek mataku dan menatapnya lagi 'itu beneran (namakamu)?'

Akhirnya aku memutuskan masuk dan duduk di hadapan nya.

"Aku dengar kamu pergi bareng keluarga kamu"

"Itu bohong, aku lagi gamau pergi ke sekolah"

"Kenapa kamu terus bohong?"

"Kamu bilang kamu gaakan tau kalau aku ngga kasih tau kamu, aku juga gitu. Kalau kamu ngga kasih tau, aku juga gatau"

"Aku gatau gimana cara kasih tau kamu"

"Telfon aku kalau kamu siap kasih tau

Saat ia akan beranjak, aku menahannya dengan ucapanku.

"Aku harap kamu ngga akan lakuin pekerjaan itu lagi, aku belum kenal kamu lebih baik. Tapi, ketika kamu melakukan sesuatu untuk aku dengan uang yang diperoleh dari pekerjaan semacam itu, aku sama sekali ngga seneng, kamu ketemu pria yang sama sekali ngga aku kenal. Jangan lakuin pekerjaan itu lagi"

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang