31. Harapan

19 5 0
                                    

A K U   D A N   K A M U

©2020

©2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Beberapa hari kemudian, aku kembali menghubungi (namakamu).

'Dia juga belum jawab telfon gue beberapa hari ini. Ada apa sama (namakamu)?'

•••

Bunda PoV

Aku berjalan-jalan di area kota, namun langkahku terhenti kala beberapa orang menggerombol. Aku pun menghampieinya karna penasaran.

"(Namakamu)"

Aku melihatnya yang terjatuh dengan mengejang, beberapa orang pun juga membantunya.

"(Namakamu) kamu kenapa? Astaga"

Aku memeluknya dan ia masih terus mengejang, akhirnya aku membawanya ke rumah sakit dibantu beberapa orang di sana.

•••

(Namakamu) PoV

Aku dan bunda memutuskan untuk pulang, namun ucapan dari dokter tetap terngiang di kepala ku.

'Saya sudah memberitahunya saat dia datang sebelumnya, sudah terlambat untuk melakukan operasi'

Aku mengajak bunda ke rumahku terlebih dahulu

"Duduk dulu bun"

Aku pun mengajak bunda duduk di kamarku, kebetulan kamar ku cukup luas.

"Kamu tinggal sendiri?"

"Iya"

"Apa ada yang merawat kamu?"

Aku menundukkan kepalaku tanpa mau menjawab.

"Kita pulang yuk"

"Kemana bun?"

"Ke rumah bunda"

"Aku gamau pergi"

"Kenapa?"

"Kalau iqbaal tau apa yang terjadi dia pasti punya waktu yang sulit"

"Bunda gaakan bilang ke iqbaal, anggap aja bunda ngga denger apapun hari ini"

Aku pun mengikuti bunda untuk ke rumahnya. Baru saja masuk di depan gerbang, beby,iqbaal dan tante sasa keluar.

[5] Aku dan Kamu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang