12

355 19 0
                                    

Aku meminta Rena untuk menceritakan apa yang telah terjadi sampai dia luka begini.

Dan setelah Rena menceritakan aku langsung emosi dan mendidih memikirkan cara untuk segera membuat perhitungan dengan lelaki sialan itu.

"Aku gpp kok Rev kamu tenang ya..." katanya berusaha menenangkanku

"Semua terjadi sampai kamu begini masih bilang gpp Renata kamu kenapa sih, begitu kamu cintanya sampai kamu rela diperlakukan begini... kalau nyawa kamu taruhannya seperti ini kamu masih bilang gpp...." kataku yang sudah emosi dan marah

"Aku memang salah tapi aku ga cinta sama dia.... "

"Kamu ga cinta tapi kamu sampai hamil gimana ceritanya haaaahhhh" aku sudah meletup letup amarah

"............." Rena menangis dan aku langsung berbalik badan tidak tega melihatnya

"Vann ada polisi diluar..." Jodi memanggilku

Akupun keluar tanpa pamit pada Rena dan memberikan keterangan sebisaku dan polisi meminta keterangan pada Rena. Aku menemaninya didalam dan Rena menceritakan kejadian barusan bahwa Indra sengaja mencelakainya. Dan dari situ juga aku tau bahwa selama ini Indra adalah bos dari Rena dan itunadalah salah satu kantor cabang milik Indra.

Lalu Jodi menarik kesimpulan bahwa selama ini Rena hanya dijadikan sebagai alat untuk menghancurkan bisnisku.

Aku menatap Rena dalam tidurnya tampak raut wajahnya tidak tenang jadi aku membelai lembut rambutnya. Rena sudah berada dirumah dan aku memintanya untuk tidir dikamar bawah saja. Rena sempat tidak mau dan beradu argumen denganku sebelum dia kelelahan dan menuruti mauku.

Selama perawatan aku selalu berada disisinya dan tidak pernah meninggalkan sendirian. Semua keperluannya aku yang menyiapkan dan membantunya beraktifitas.

"Kamu ga usah kerja lagi ya.." pintaku

"Kalo ga kerja aku gimana punya uang..." jawabnya

Ya Tuhan istriku tidak juga menganggap aku ini suaminya, tidak taukah dia bahwa aku bekerja demi menafkahinya.

"Kan ada aku Ren suami kamu, ga usah mikir soal itunaku sanggup kok.."

"Kamu kasihan sama aku ya, aku ga butuh belas kasihan kamu..."

"Aku bukan kasihan, tapi aku CINTA KAMU RENATA SLEVANIA !!!!" Kataku tegas dan mengagetkannya

"Ya ampuuuunnn Vaaannn kenapa bisa Rena sampai begini" kata mami yang tak tau kapan datangnya dan langsung masuk kekamar

"Emm eee itu mi Rena jatuh dari tangga dikantornya..." jawabku gugup takut kalo mami mendengar pembicaraan kami sebelumnya

"Maafin anak mami ya Ren ga bisa jaga kamu sampai jadi begini, trus anak kalian gimana gpp kan" tanya mami yang membuat Rena tiba tiba menangis

"Rena gpp mi jangan salahin Revan..." ucap Rena

"Iya mi gpp udah baikan kok kata doker kandungannya kuat jadi hanya kakinya saja yang harus digip sementara waktu..."

Setelah makan malam berasama akhirnya papi datang  dan menanyakan kejadiannya. Akupun menceritakan kejadian dari awal, lalu papitampak emosi dan kemudian keluar kehalaman menelpon seseorang. Aku jelas tau apa yang dilakukan papi dan papi mengenal siapa itu Indra.

Keesokan harinya papi dan mami pamit pulang karena urusannya sudah beres.

Aku pun masuk ke kamar Rena terlihat dia kesusahan untuk ke toilet jadi aku membantunya sedikit.

"Makasih..." katanya

"Sudah tugas aku selalu mendampingi kamu"

"Kenapa kamu ga mau pisah sama aku?" Pertanyaan tiba tiba

"Kenapa kamu ga mencoba membuka hatimu buat aku" timpalku

Rena hanya diam dan melihat kearah keluar jemdela tandanya dia tidak ingin membahasnya lagi. Saat aku hendak beranjak berdiri tiba tiba ada panggilan masuk diponselku. Aku segera mengangkat kare terlihat nama Jodi yang muncul. Lalu aku bergegas keluar kamar.

"Vann halooo ada kabar penting..." ucapnya tergesa gesa

"Apa Jod ngomong aja langsung" kataku tidak sabaran juga

"Itu Indra udah ketangkep Van lu mau ke kantor polisi sekarang?"

"Iya aku langsung kesana kita ketemuan disana aja Jod" ucapku dan langsung pergi meninggalakan rumah

Dikantor polisi aku menemui Indra dengan didampingi polisi dan juga pengacara. Semua tuntutan memberatkan dan kecil kemungkinan Indra bisa bebas. Lalu aku bertanya bagaimana bisa tertangkap. Ternyata papi yang mengancam akan menghancurkan bisnis dan juga keluarganya. Jadi ini maksud papi kemarin pantas saja papi terlihat lebih santai ternyata Indra adalah anak dari rekan bisnis papi dulu.

Setelah proses yang panjang akhirnya sidang memutuskan hukuman yang setimpal kepada Indra. Aku memberitahu keluargaku dan memberitahu Rena juga.

Renata POV

Aku terkejut saat Revan tidak terima dan sangat marah saat aku memintanya tidak usah mengasihiku, dan dia berkata semua dia lakukan karena cinta.

Bahkan saat aku meminta pisah saja justru dia memintaku membuka hati untuknya.

Aku diam tak menjawab lagi dan terus merenung dan berpikir. Selama ini aku memang tidak pernah menggap Revan ada di hidipku tetapi sebaliknya justru Revan selalu baik padaku.

Bahkan ketika aku sakit ataupun berbuat kesalahan selalu Revan yang membelaku dan selalu ada untukku.

Entahlah aku bingung harus bagaimana, aku merasa kotor dan hina untuk jika nanti berani membuka hati untuknya.

Tapi tidak bisa dipungkiri semua perhatiannya membuatku luluh dengan perlahan.

Sedikit demi sedikit perhatiannya membuatku terenyuh dan merasa nyaman bila berdekatan dengan Revan. Tapi sebisa munbkin aku masih menahan diri, untuk memastikan perasaanku yang sesungguhnya.

Siapa Aku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang