11

348 23 0
                                    

Sekarang aku sudah sehat seperti semula dan kembali bekerja seperti biasa, meeting dan lembur kerja lagi karena banyak sekali pekerjaan yang aku tinggalkan dan semua dikerjakan oleh Jodi. Hari ini aku lupa waktu sampai hampir jam dua pagi masih dikantor. Lalu aku pulang kerumah melihat mobil Rena sudah terparkir digarasi itu artinya dia sudah pulang.

Saat masuk kedalam aku memakai kunciku dan dengan perlahan tidak membuat keributan. Aku melngkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil air minum.

Saat sampai didapur aku sangat terkejut melihat Rena tertidur dimeja makan. Tapi kuperhatikan meja makan ini kosong tidak ada makanan ataupun bekas makanan yang dia makan.

Dengan perlahan aku membangunkan agar pindah tidur ke kamar. Tapi tampaknya dia tidur sangat pulas aku jadi tidak tega membangunkan. Jadi aku putuskan untuk menggendongnya saja dengan pelan. Aku membaringkan diatas kasurnya dan kemudian aku beranjak untuk berdiri.

Rena menahan tanganku dan membuatku kaget.

"Ka kam kamu kebangun ya aduh maaf bukan maks......." ucapanku terhenti saat Rena memotong

"Aku lapar.... " katanya

"Aku pergi beli sebentar ya kamu mau makan apa?" Tanyaku

"Mau telor aja.... " katanya cepat

"Ohh iya iya kamu tunggu ya aku pergi dulu sebentar..." aku melangkah cepat tapi Rena memanggilku lagi

"Reevvv.... kamu yang masak, aku ga suruh kamu beli" katanya ngambek dan sinis kearahku

Aku terkaget mendengar permintaannya yang agak sedikit konyol. Kami menikah dua tahun lebih dan ini pertama kalinya dia minta aku masak telur. Tanpa pikir panjang aku langsung turun kebawah dan memasakkan telur untuknya. Ternyata Rena ikut kebawah menunggu di ruang tv. Lalu aku menyodorkan telur yang dia mau itu.

"Ini makan ya udah jadi awas masih panas..." katku lembut

"Makasih..." katanya dan kulihat dengan lahap memakan telur yang masih panas itu

"Pelan pelan aja sayang.. " celetukku dan aku pun kaget karean kelepasan menyebut sayang

"............" rena melirik ke arahku dan meletakkan piring yang belum habis itu diatas meja lalu memutar posisi duduk ke arahku

"Maaf ya maaf aku keceplosan bukan maksud....." kataku dipotong dengan menaruh jarinya dibibirku

"Kamu cerewet sekali sih" protesnya

"......." aku diam dan senyum senyum tidak jelas

"Habiskan dulu baru tidur, lain kali kalo perlu sesuatu kamu bisa telpon aku"

Setelah kejadian malam itu ada sedikit inginku bertanya mengenai masalh Indra. Akan tetapi aku melihatnya masih enggan mengobrol lama denganku. Sampai Jodi mauk kekantorku dengan tergesa gesa.

"Lu tau ga perkembangan kasus lu?" Tanya Jodi

"Belum tanya ke Rena juga sih belum nemu waktu..." jawabku santai

"Lu kayanya harus lebih jagain Rena soalnya Indra kabur jadi sekarang jadi buronan polisi" kata Jodi

"Rena selalu pulang kerumah kok lagian kayanya dia lagi pengen dirumah aja...." ucapanku terpotong karena ada telepon dari Rena

Saat aku angkat telepon bukan suara Rena melainkan suara perempuan lain. Dan aku pun panik bertanya kemana istriku. Perempuan disana hanya menyuruhku segera datang kekantor tempat kerja Rena sekarang juga. Lalu aku meminta Jodi pergi bersamaku karena ini pasti ada yang tidak beres. Aku lalu bergegas menuju kantor Rena.

Dan ketika sampai aku langsung bertanya dimana istriku. Perempuan tadi yang menelpon mengantarkanku dan Jodi menuju ruangan Rena. Dan akupun mengikutinya lalu saat masuk mataku langsung terbelalak membulat sempurna melihat keadaan istriku. Jodipun ikut terkejut melihatnya.

Rena dalam posisi meringkuk disofa dan memegang perutnya, terlihat sangat kesakitan.

"Langsung ke rumah sakit aja Van..." kata Jodi

"Kita kerumah sakit ya aku takut kamu dan kandungan kamu kenapa kenapa" pintaku tetapi Rena menolak

"Indra.. yang lakuin ini" katanya sambil menahan sakit

"Oke kita kerumah sakit dulu nanti kamu cerita ke aku...." paksaku dan langsung membopongnya dan bergegas tancap gas mobilku

Sesampainya dirumah sakit dokter bilang tidak ada luka serius hanya saja pergelangan kakinya terkilir dan harus digip. Kandungannya juga tidak terjadi masalah.

Aku dan Jodi merencanakan sesuatu dan Rena tentu tidak aku beritahu.

Renata POV

Entahlah apa yang dipikirkan oleh laki-laki brengsek itu. Awal mulanya dia datang kekamtor dan kemudian terjadi perdebatan diantara kami.

Emosinya memuncak dan tanpa bisa aku hindari Indra mendorongku dengan sangat keras sampai aku terjatuh.

Karena terjadi keributan akhirnya beberapa teman kantorku masuk ke ruangan dan melihatku yang sudah dalam posisi duduk kesakitan. Mereka hendak menelpon ambulans tapi mencegahnya dan lebih memilih memyuruh mereka menelpon Revan suamiku.

Letak kantorku dan kantor Revan memang tidak terlalu jauh masih berada dipusat kota. Dan benar saja tidak perlu menunggu lama Revan sudah berada didepanku.

Kulihat wajahnya yang sangat panik karena khawatir akan keadaanku. Segera Revan menggendongku menuju mobil.

Aku bisa melihat dengan jelas kekhawatiran diwajahnya. Saat aku akan bercerita dia malah menahanku.

Siapa Aku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang