Satu bulan berlalu hubunganku dengan Renata semakin menjauh, dia tidak mempedulikan apa yang aku lakukan. Sikapnya semakin acuh padaku.
Hingga aku memutuskan untuk memberinya kejutan dengan datang ke kantornya untuk menjemput karena setauku beberapa hari ini mobilnya sedang berada dibengkel jadi dia menggunakan taxi. Aku menawarkan diri untuk mengantar dan menjemput tetapi aku mendapat penolakan.
Sesampainya dikantor Rena aku menuju resepsionis menanyakan apakah Rena masih ada, dan ternyata aku diperbolehkan langsung saja masuk. Aku sangat senang dengan membawa satu buquet bunga lily kesukaannnya yang aku beli tadi diperjalanan. Dengan senyuman mengembang diwajahku aku melangkahkan kaki semakin dekat keruangnnya.
Tiba didepan ruangnya aku memberanikan diri untuk mengetuk tapi tidk ada jawaban, karena penasaran akupun membuka knop pintu dan terbukalah pintu ruangannya.
Daaaannn.... akulah yang terkejut saat melihat dengan kedua mataku orang yang aku cintai sedang berpelukan dengan lelaki lain.
Aku terdiam terpaku menatap dua orang didalam ruangan ini. Hatiku sangat hancur lebih sakit dari sebelumnya. Bunga yang kupegang terlepas dari genggamanku begitu saja.
Aku pergi melangkahkan kaki menjauh dan keluar dari kantornya dengan kekecewaan.
"Kamu gila... " suara rena marah
"Hahaha suami mu sudah pergi, lihat dia tak berdaya bukan...sudahlah Rena kamu harus merelakannya jatuh"
"Keluar sekarang juga Indraaa!!!" Rena mengusir lelaki itu
"Aku tidak akan melepaskanmu, ingat itu!!" Indra mengancam Rena lalu pergi dari kantornya
Rena merasa bingung dan menangis saat itu, lalu tak lama dia mengemasi barang lalu bergegas pulang. Jalannya tergesa-gesa dan suara langkahnya menyeruak memenuhi ruangan.
"Ren.. pulang sama aku ya.." aku menunggu Rena tepat dipintu keluar dan Rena terkejut
"Kenapa km masih disini?" Ucapnya mendelik kaget
"Aku mau jemput kamu" ucapku dan memberikan senyuman getir menutupi perasaanku
Tidak ada yg kami obrolkan selama perjalanan, hingga sampai dirumah pun kami diam satu sama lain.
Aku bekerja sampai larut malam dan melihat kamar Rena masih menyala itu artinya dia juga masih belum tidur.
Aku memberanikan diri mengetuk pintu kamarnya. Menunggu lama tidak juga dibuka, jadi aku memutuskan membuka pintu.
Aku melihat Rena tertidur disofa depan jendela sambil memegang sebuah buku bacaan. Aku mendekatinya dan mencoba melihat wajahnya yang cantik. Entah kenapa aku sangat mencintai wanita ini padahal jelas sudah seringkali menyakiti hatiku.
Dengan perlahan aku menggendongnya memindahkan ke tempat tidur. Ada pergerakan kecil tapi tidak sampai membuatnya terbangun. Aku tersenyum kecil melihatnya dari dekat berhatap dia membalas cintaku.
Aku masih mengamatinya dalam diam, kusentuh dan kubelai lembut kepalanya senyaman mungkin agar tidak terbangun.
"Sudah puas liatin aku?" Rena membuka mata dan membuatku kaget dan salah tingkah lalu menjauhkan posisi
"Eehh maaf ya aku lancang masuk kamar km, aku keluar dulu kamu tidur yg nyenyak ya..." kataku dan berdiri pergi keluar
Renata POV
Hari Indra tiba tiba datang ke kantorku dan langsung berbuat aneh aneh.
Dan yang lebih mengejutkan adalah Revano juga datang dan melihat perbuatan Indra yang ternyata disengaja agar Revan marah lagi.
Tapi diluar dugaan Revan malah pergi begitu saja meninggalkan ruanganku. Pikiranku melayang membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.
Aku berjalan gontai keluar kantor memikirkan apa yang akan terjadi nanti dirumah.
Ternyata Revan menungguku diluar kantor, dia selalu menepati janji dan perkataannya.
Saat malam aku merasa ada yang mengangkatku pindah ke kasur. Aku memang diam sajantidak ingin mengagetkannya.
Dia mengamatiku dengan jarak yang sangat dekat. Lalu aku membuka mata dan mengagetkannya. Revan menjauhkan posisinya dan terlihat salah tingkah.
"Kamu mau tidur sama aku?" Aku kembali menggodanya
Bukannya menjawab Revan malah langsung keluar dari kamarku.
Sungguh lucu melihat raut wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/235021933-288-k186235.jpg)