12. His Confusion (1)

12.8K 262 0
                                    

Hari berikutnya, Rey berangkat ke sekolah menaiki mobil sedannya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak sabar untuk menemui gadis yang memasuki pikirannya semalaman, Jenni.

Tidak bisa dipungkiri. Gadis itu sudah memasuki dunia Rey yang monoton.

Jenni menjadi sosok yang harus ditemui olehnya, entah karena apa, Rey harus menemuinya. Bila tidak, dia akan tertekan dengan perasaan rindu yang menyerangnya tiap saat.

Rey masih belum bisa mengenal gadis macam apa Jenni itu. Dia terlihat misterius dan susah ditebak, tapi dia juga liar.

Buktinya, kemarin gadis itu membuat Rey 'keluar' tiga kali.

Rey bahkan jarang 'bermain sendiri,' dia memang laki-laki yang sehat dan normal, tapi dia membutuhkan banyak waktu untuk 'keluar.'

Namun Jenni melakukannya dengan mudah, seperti memeras susu sapi.

"Mm."

Rey merasa tubuhnya bergidik hanya karena mengingat peristiwa itu. Dia juga bisa merasakan bahwa si Johny sudah bangun tidur, meronta-ronta ingin keluar dari tempatnya.

"...Tidurlah kembali, hm? Aku tidak bisa ke sekolah bila kamu bangun seperti ini."

Entah kenapa Rey berbicara dengan kelaminnya sendiri. Dia mengerutkan kening dan mendesah pelan.

'Apa sih, yang kulakukan?'

Dia berusaha memikirkan hal lain ketika lanjut mengemudi. Namun tetap saja, wajah Jenni terngiang-ngiang di benaknya.

Rey tidak membuang waktu begitu sudah sampai di sekolah. Dia bergegas menuju bangunan IPA dan memikirkan sesuatu. Dia tidak sadar sebelumnya, karena terlalu fokus dengan seks yang mereka lakukan.

Namun, sekarang Rey mengingatnya.

Waktu itu, Jenni berada di gedung IPS, memainkan biola sendirian di atas atap.

'Apa yang dia lakukan di sana?'

Itu membuatnya penasaran sampai sekarang. Anak IPA berada di gedung jurusan lain. Kalau bukan untuk bertemu dengan seseorang, Jenni tak ada alasan ke sana.

Rey memasuki kelas II-3 yang terletak di ujung koridor. Dia menatap orang-orang di dalam, berusaha mencari sosok gadis itu. Semua murid tahu, Rey itu orang yang terkenal. Keluarganya adalah yang paling kaya di sekolah mereka, dan dia juga sedikit nakal. Nakal dan cerdas. Itu seperti ketidakadilan bagi mereka.

Rey mendekat ke salah satu murid dan bertanya dengan dingin. Mengejutkan lawan bicaranya.

"Apa kamu melihat Jenni?"

"Apa?" tanya salah satu siswa, terkejut karena Rey mendatanginya.

"Aku tidak ingin mengulangi pertanyaanku."

Siswa itu akhirnya menjawab dengan sedikit kebingungan, "Ah, maksudmu Jennifer? Dia belum datang."

"Jennifer? Itu nama lengkapnya?" tanya Rey sambil mengerutkan keningnya.

"Benar. Semua orang memanggilnya begitu."

'Lalu, kenapa dia memberitahuku kalau namanya adalah Jenni? Apa itu sapaan akrab? Khusus aku dan dia?'

Rey menyadari ujung bibirnya telah naik.

'Sial. Aku senang dengan hal sepele seperti itu.'

"Rey?"

Suara yang tidak asing terdengar di dekat pintu kelas, membuat Rey menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dia melihat Jenni, yang membawa tas di belakang pinggangnya, menatapnya dengan bingung.

Naughty Person - 18+ [S1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang