14. Sudden (1)

8.5K 274 3
                                    

Jenni berjalan pelan ke arah sekolah dengan langkah yang ringan. Saat ini mood-nya lumayan bagus. Kegiatan camping yang ditunggunya telah tiba di depan mata, ditambah, Rey juga akan ikut dalam acara itu.

'Ini bukan seperti aku suka padanya...'

Tak ada perasaan khusus. Jenni memang sedikit waspada di sekitar pria, bahkan ketika pertama kali bertemu Fernando saat diperkenalkan oleh Diana.

Tapi Fernando adalah pacar sahabatnya. Jadi dia tak khawatir tentang apa pun. Berbeda dengan Rey, pria itu benar-benar asing bagi Jenni, meskipun dia adalah sahabat Fernando.

'Dan saat ini pria itu tertarik kepadaku.'

Bukannya senang atau apa, namun Jenni menjadi risih. Dia tidak merasa bangga karena membuat playboy sekolah meliriknya, yang dia pikirkan hanyalah kekhawatiran dengan fans fanatik pria itu.

Lagipula, Rey sama saja dengan pria lain.

Jenni menundukkan kepala dan melihat jalanan dengan perasaan pahit.

Dia tahu dia tidak seharusnya berharap bahwa ada laki-laki yang begitu kuat melawan nafsu setelah digoda habis-habisan. Daging telah melekat di tubuh manusia sejak lahir.

Jadi itu wajar.

Itu sangat wajar.

Tapi tetap saja, Jenni ingin berharap ada pria seperti itu di dunia, kecuali biksu atau pastor, dia tidak berminat dengan mereka.

Dia hanya menginginkan pria normal yang bisa menghargai dirinya.

Jenni tersenyum kecut. Apakah Rey menghargainya? Dia tak bisa mengingat kenangan kecil yang mereka lakukan selama ini.

Jujur, Jenni juga penasaran dengan Rey. Dia ingin tahu kenapa playboy kacangan seperti itu tertarik padanya.

'Kamu tahu alasanku mengikutimu, kan? Aku merindukanmu. Jadi, biarkan aku mengikutimu.'

Jenni menutup wajahnya dengan kedua tangan karena tak bisa menahan senyumannya.

Ekspresi Rey ketika mengatakan itu sungguh lucu. Antara pasrah dan malu, namun memutuskan untuk bersikap jujur. Dia seperti anak kecil yang ingin meminta sesuatu dari ibunya, tapi tak bisa mengatakannya dengan lantang, kemudian akhirnya mengaku.

Jenni tersenyum sekali lagi.

Beberapa hari ini dia selalu membayangkan Rey dan memikirkannya. Jujur, dia ingin tahu apa yang sebenarnya dipikirkan oleh pria itu.

'Aku sekarang tahu kenapa dia mengikutiku. Tapi aku tidak tahu kenapa dia tertarik padaku.'

Jenni memikirkan sesuatu saat tiba-tiba mendapatkan ide. Matanya mulai menyipit dan dia menjadi geram.

'Apa karena tubuhku?'

Dia terlalu larut dalam pikirannya sampai dia tidak sadar bahwa dirinya diikuti oleh beberapa gadis. Dalam sekejap tangannya sudah ditarik, kemudian dia diseret menuju kamar mandi.

"Kalian jaga di depan!"

Seorang gadis berteriak dengan kasar kepada dua temannya. Otomatis dua orang itu segera melakukan perintahnya dengan patuh. Jenni yang melihat ini menjadi bingung seketika.

"Apa?"

Gadis itu, yang bernama Rika, mengabaikan tatapan bingung Jenni dan bertanya dengan nada tajam.

"Apa kamu yang namanya Jennifer?"

"Benar, tapi-"

Jenni ingin bertanya tapi langsung dicegat oleh gadis di depannya.

Naughty Person - 18+ [S1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang