17. Her Personality

9.6K 250 4
                                    

Sebuah rumah kontemporer empat lantai, memiliki lahan yang luas dengan taman di sekelilingnya. Pekarangan di situ terlihat minimalis tanpa hiasan, namun jika dipandang dari luar, rumah itu sangat mewah.

Ada gerbang untuk masuk ke area rumah itu, dan orang-orang yang ingin ke bangunan utama membutuhkan waktu sedikit lama agar sampai di sana. Beberapa pekerja seperti tukang kebun dan pembantu ditempatkan di lokasi yang berbeda-beda.

Salah satu pengawal, yang menjaga pos gerbang, melihat sebuah mobil mendekat dari jauh. Tanpa lama-lama, pengawal terlatih itu langsung membuka gerbang setelah melihat plat nomor mobil tersebut.

Rey membuka kaca jendela mobil dan menjulurkan kepalanya.

"Aku akan tetap di rumah."

"... Baik."

Dia menggerakkan sedannya dan segera pergi setelah mendengar jawaban pengawal itu. Jenni yang memiliki ekspresi kosong di wajahnya melihat sekeliling dan bertanya.

"... Ini rumahmu? Bukan kompleks tentara?"

"Ini rumahku."

Itu terlalu besar disebut rumah. Ada tiga bangunan yang muncul setelah mereka melewati gerbang. Satu tempat berisi tempat tinggal pekerja, tempat lain berisi fasilitas yang berguna, mulai dari kolam renang, gym, dan lain-lain.

Tentu saja bangunan yang paling mewah merupakan tempat tinggal asli Rey dan keluarganya.

'Ini gila.'

Jenni megap-megap di samping Rey sebelum menatap pria itu dengan aneh. Dia mengikuti Rey yang menuju bangunan utama dan mulai merasa gugup.

Rey membuka pintu ruang tamu dengan pelan, kemudian memanggil beberapa helper di rumahnya. Sementara menunggu, dia melihat wajah Jenni yang sedang termenung di depan pintu.

"Kamu tidak masuk?"

"Hah?" Jenni menjawab linglung sebelum membalas, "uh--baiklah."

Gadis itu mengernyit. Apa ini baik-baik saja? Secara tidak sadar dia malah menerima tawaran dari Rey, dan ini membuatnya terasa aneh.

Dia tidak memikirkan hal itu sebelumnya dan sekarang dia langsung berkeringat.

Jenni perlahan duduk di sebuah sofa panjang yang dilihatnya, namun segera bingung ketika Rey berdiri di depannya.

"Kenapa kamu di sini? Ke kamarku saja."

"Apa?"

Rey mengulurkan tangannya, menggerakkan kepalanya sebagai tanda agar Jenni mengikutinya.

Wajah Jenni menjadi tidak yakin dan dia tetap diam di tempat.

"Ngapain ke kamarmu?"

"Lalu, apa kau akan di sini sendirian? Ikut aku."

Rey menarik tangan Jenni dengan sedikit memaksa dan gadis itu hanya bisa menurut, membiarkan dirinya dituntun oleh pria itu. Sesekali dia menunduk karena beberapa helper memandangnya dengan tatapan penasaran.

"Kenapa mereka menatapku seperti itu? Apa aku terlihat aneh?"

"Hm, mereka cuma heran aku membawa seorang gadis ke rumah. Terlebih ke kamarku," jawab Rey tanpa menoleh.

"Hah? Kamu belum pernah mengajak seorang perempuan ke sini?"

"Kamu yang pertama."

Deg.

Jenni segera terdiam dan wajahnya langsung memerah ketika hatinya berdegup pelan.

'Aku yang pertama?'

Naughty Person - 18+ [S1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang