20. Camping (3)

7.3K 215 7
                                    

"Para murid dipersilakan berkumpul sesuai jurusan masing-masing. IPA sebelah kanan saya, Bahasa di tengah, dan IPS sebelah kiri!"

Pak Maman berteriak sedikit kencang ketika memandu siswa-siswi, dengan guru pembimbing sebagai wakil tiap jurusan. Jadwal pertama dari acara camping, seperti biasa--kegiatan baris berbaris yang paling menyebalkan.

"Kenapa harus begini sih tiap kali camping!?" keluh Fernando kesal.

"Benar. Kenapa IPA dan IPS dipisah?" lanjut Rey di sebelahnya.

Fernando menatap Rey dengan malas, "Sudahlah."

"Aku tahu. Pukul aku, aku juga merasa diriku gila."

Rey terlihat lelah dengan keadaannya. Pikirannya terus dirasuki oleh sosok gadis yang bernama Jenni, dan ini membuatnya frustrasi.

Dia merasa harus menemui gadis itu. Jika tidak, dia akan gelisah. Bucin? Obsesi? Terserah dia akan diledek seperti apa, dia hanya ingin menemui Jenni sekarang.

Sebagian Rey merasa rindu dengan gadis itu, sebagian merasa khawatir. Bagaimana kalau ada gadis gila selain Rika yang melakukan sesuatu kepadanya?

Camping lebih seperti kegiatan refreshing untuk murid sebelum ujian. Baris-berbaris hanya pengalihan. Setelah itu mereka akan bermain dan berlomba menjadi pemenang--karena biasanya ada event yang melibatkan hadiah segala.

Masalahnya, 'mainan' Rey saat masih playboy cukup banyak. Jadi kemungkinan Jenni terkena imbasnya cukup besar.

Terlebih jurusan IPA dan IPS dipisah, dia tidak bisa menjaga Jenni seperti biasanya. Ini membuatnya khawatir.

'Ah, aku memikirkan dia lagi.'

"Eeerrghh!"Rey mengacak-acak rambutnya dengan kesal, lama-lama dia bisa gila.

"Mau rokok?" tawar Fernando sambil mengulurkan satu pak rokok kretek.

"Filter," tukas Rey.

"Tumben amat pakai yang itu?" Fernando mengambil satu pak rokok lainnya, "nih."

Seperti murid tidak ada akhlak, mereka mengeluarkan benda haram itu terang-terangan di tempat umum, kemudian merokok berjamaah. Meski mereka ada di barisan belakang, para guru lain juga bisa melihatnya.

"Habis ini jadwal kita apaan?" tanya Rey tiba-tiba.

"Istirahat. Lomba masak, lomba mancing, uji keberanian, perenungan, terus istirahat lagi--"

"Stop."

Banyak lomba dan kegiatan yang bakal menghalangi Rey untuk menemui Jenni hari itu. Betapa sialnya dia harus berbeda jurusan dengan gadis itu. Jelas mereka akan berpisah dalam waktu yang lumayan lama.

"Jurit malamnya kapan?" tanya Rey lagi dengan tidak sabar.

"Jurit malam?" Fernando berusaha mengingat-ingat dan melanjutkan, "besok. Kenapa?"

"Kalau api unggun?"

"Lusa."

'Astaga.'

Biasanya, para guru akan memisahkan kegiatan berdasarkan jurusan, lomba dan jadwal yang dilakukan juga berbeda. Namun, hanya dua acara itu dimana ketiga jurusan saling berkumpul dan bertemu.

"Fuck!"

Rey mengumpat karena emosi. Dia bisa saja membolos semuanya dan menemui Jenni sekarang, tapi dia sudah terlalu banyak menerima peringatan keras.

Apalagi, kalau melanggar terus dia akan dikeluarkan dari kegiatan kemah dan dipaksa pulang.

Lebih baik menurut sebentar daripada berpisah dengan Jenni.


Naughty Person - 18+ [S1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang