15. Sudden (2)

7.3K 243 0
                                    

"Arrgghh, aku tidak bisa menerimanya!!"

Diana berteriak kencang dengan nafas yang menggebu-gebu. Saat ini dia benar-benar marah. Dia tidak tahu ada kejadian besar pagi ini, dan begitu melihat sahabatnya, dia terkejut bukan main.

Banyak cairan aneh yang menempel di tubuhnya. Wajahya berantakan, dan pipinya juga bengkak. Terlebih, sesuatu yang lebih penting dari itu semua tidak ada.

Rambut panjangnya menghilang.

Diana mengingat bahwa Jenni sering merawat rambutnya sejak dulu. Dia bahkan rela ke salon setiap minggu hanya untuk merawat rambut.

"Kenapa kamu tidak melawan??"

Diana berseru sedih sambil meraba-raba rambut gadis itu yang rusak. Jenni segera menjawab dan mengangkat bahu dengan santai.

"Mereka menahanku."

"Bagaimana rambutmu? Hari ini kamu tidak usah ikut pelajaran. Ayo ke salon saja!"

"Aku yang akan menemaninya."

Suara tajam itu terdengar lantang di seluruh ruangan, membuat Diana berdecak kesal ketika melihat wajah pria itu.

"Tahu apa kau tentang fashion wanita?"

Diana bertanya ketus, melampiaskan kekesalannya pada Rey, namun dia juga tahu bahwa pria itu lah yang menyelamatkan Jenni.

"Mataku jeli."

Sebenarnya Rey hanya ingin bersama Jenni, tidak lebih dan tidak kurang. Setelah apa yang terjadi sebelumnya, dia masih merasa bersalah. Perilaku Rika adalah kesalahannya.

Dia tidak bersikap tegas pada gadis itu hingga akhirnya menjadi seperti ini.

Seorang pria yang dari tadi merokok di dekat jendela mulai menyela.

"Rey, Diana benar. Main sama aku saja, biarkan mereka pergi berdua."

Rey mengangkat alisnya dan mendengus pada kata-kata Fernando yang mendadak itu. Lupakan bermain, pria itu hanya ingin membela pacarnya dalam keadaan apa pun.

Tiba-tiba ide licik muncul di otaknya.

"Main? Apa kita akan clubbing lagi?"

Fernando bingung, "Hah?"

"Oh, aku baru ingat. Kamu akan menemui Sarah, kan? Kalian ada janji."

"Apa?"

Diana terkejut ketika mendengar arah pembicaraan yang tidak terduga itu. Dia lalu menatap Fernando dengan tajam.

"Nando, kamu clubbing lagi? Dan siapa Sarah?"

"Buset!! Woi, Rey! Kamu gila??"

Fernando jelas-jelas tidak mengenal perempuan yang bernama Sarah. Tetapi Rey berbohong dan berbicara omong kosong, membuat Diana salah paham.

"Kamu sudah berjanji padaku untuk tidak clubbing!" desis Diana kasar.

"Hei, apa kamu percaya laki-laki ini daripada aku? Aku tidak--"

Selagi pasangan kekasih tersebut memperdebatkan sesuatu, Rey dengan cepat menarik tangan Jenni--meninggalkan tempat itu.

Jenni mengerutkan kening dan terpaksa mengikuti Rey di belakang. Dia dengan kasar berbicara saat mereka di koridor.

"Lepas."

"Tidak mau."

"Meski sekarang aku sudah ganti baju, tubuhku tetap bau."

"Apa kamu lupa kalau aku juga bau sama sepertimu?"

Sesaat Jenni mengingat kejadian sebelumnya dan dengan cepat wajahnya memerah karena terbayang ciuman yang mereka lakukan.

Naughty Person - 18+ [S1 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang