ミ6★彡

5.4K 923 378
                                    









꧁༺M e m o r i z e ༻꧂








Author POV

"Bin.... Hae bin! Dengerin gue!"

Teriak Heeseung yang mencoba meraih dan menggenggam tangan Hae bin yang melangkah jauh didepannya, Emosi Hae bin menggila sesaat setelah mereka menginjakkan kaki mereka ke apartemen, dan akhirnya dengan susah payah Heeseung berhasil menggapai Jemari Gadis yang tengah kalap itu

"Dengerin apa lagi?! Gamau Langsung telfon bunda? Telfon aja sekarang, Cepet! Kalo perlu pake TOA mesjid sekalian!"

Hae Bin makin menggebu-gebukan murkanya dan mencoba melepas paksa susur tangan Heeseung yang mencengkramnya, namun tetap tidak bisa karena perbandingan Kekuatan yang begitu miring diantara mereka berdua

"Gue gini karna gue sayang sama Lo!! Ngerti nggak sih?? Gue capek drama jadi kakak, gue pengen kita lebih dari hubungan ini!! Gue mau jadi pacar Lo"

"NGGAK!! Gausah kebanyakan cing cong ya lo, kesabaran gue bener² udah habis!!"

Timpah Hae bin yang tiba² merubah gaya bicaranya, Mendengar perubahan itu, kesabaran Lee Hae bin pasti sudah melebihi ambang batasnya

"Hae bin.... Lo marah karena malem itu?? Lo tahu gue nggak bisa nahan diri Bin!! Atau Lo semarah ini karena obat yang Gue beliin tempo hari?? Tapi gue beliin obat pencahar itu buat Jaga² nasib kita Bin!"

Plakkkk

Sebuah Tepikan keras menempel sempurna di pipi mulus Heeseung, ia sangat tidak menerka jika Lee Hae bin yang lemah lembut itu bisa bermain tangan pada akhirnya. Hae Bin menatap lekat Heeseung dan lengkap dengan senyum  miring yang sangat jarang ia perlihatkan

"Minta dirobek ya Tu mulut! Nothing was happened that night!! Dan jangan pernah berani mikir hal kotor itu terjadi diantara kita!! Gue nggak segoblok itu ya buat nggak tahu kalo Lo sengaja minum tiap malem, terus lo dobrak kamar gue dan berharap kesalahan itu terjadi! And what? Ujung ujung nya Alkohol yang bakal disalahin!! It's enough Seung, gue kelewat muak tinggal sama lo!!!"

Pungkas Hae Bin yang akhirnya mengayun kasar tangannya dari genggaman Heeseung dan melangkah pergi dari hadapannya

"HAE BIN!! LO MAU KEMANA HAHH??!! BERHENTI SEKARANG!! "

"BUKAN URUSAN LO BANGSAT!!! JANGAN PERNAH BERANI LO NGIKUTIN GUE!!!"

Tukas akhir Hae bin yang kini benar² pergi menuruti arah emosinya, sedang Heeseung terpaksa membantu karena juga akan percuma baginya untuk menyeret kembali Seorang Lee Hae bin yang dibutakan amarahnya. Kini ia hanya bisa mengulum bibir dan meninju Tembok di sekitarnya dengan luapan amarah yang sedari tadi ia tahan










₱₱₱₱₱










"Sunghoon.... Mama minta tolong boleh nak?"

Sunghoon menaikkan kedua alisnya untuk membalas Pinta ibunya

"Tolong kamu belanja semua yang ada di daftar ini ya, besok pagi mama harus berangkat pagi, jadi mungkin nggak sempet buat belanja"

Park Sunghoon disuguhkan oleh Ibunya sebuah catatan kecil dan tas kain ukuran sedang, dan Di malam yang dingin ini ia diharuskan untuk pergi ke tempat keramaian yang paling Dia benci. Supermarket

"Ini aja kan?"

Pertanyaan itu hanya dibalas anggukan oleh ibunya, dengan santai Sunghoon mengerudungkan Hoodie dan pergi keluar sesuai harapan Ibunya. Ia berjalan pelan² sembari meneliti apa saja hal2 yang harus ia beli tanpa tertinggal.

Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang