꧁༺M e m o r i z e ༻꧂
"Ini udah jam 9 malem, dan kamu cuma mau duduk bengong begini terus?? Udah berapa jam ini Sunghoon? Bentar lagi suami kakak pulang dan kakak belum masak, kalo kamu emang malu buat tanya sekarang, kita lanjutin pas hari Konsul aja ya?"
"J-jangan.... G-g-gini...."
Sudah beberapa Jam dua orang itu saling berhadapan dan tidak membahas satupun topik pembicaraan. Sunghoon sebagai yang pemberi permintaan malah hanya diam dan tertunduk kaku sambil menyangga dagu. Beberapa kali Sowon agak memancingnya tapi umpan itu hanya seperti angin lalu di telinga Sunghoon
"Kamu kenapa malah gagap gitu? Ada masalah apa emang?? Gapapa gausah malu, lagipula kedepannya kita juga harus lebih Deket kan?"
Sunghoon menghembus nafas panjang untuk kesekian kalinya, Tidak biasanya ia mendidik rasa penasaran ini untuk berdiri tegap di lubuk hatinya, tanpa berpikir jika ini adalah salah satu efek yang tertimbul dari secuil kedekatan yang terjalin antara dia dan Hae bin.
Tertangkap jelas warna ragu dari sorot mata Sunghoon, tapi akhirnya ia lekasi langkah pertamanya dengan secara perlahan menindih tangan Sowon yang tengah tergeletak. Sowon tidak mengerti kenapa tapi seperti kebanyakan orang, Sowon menjauhkan tangannya karena tak tahan dengan rasa dingin tersebut.
"A-ahh.... Maaf Sunghoon, k-kakak—"
"Gapapa, gue ngerti nggak ada orang yang bakal tahan sama kebiasaan gue."
Tindasnya dengan nada murung, begitupun air mukanya yang begitu menggambarkan betapa putus asanya dengan keadaannya. Sowon yang melihatnya ikut menyesal, jika saja ia bisa menahan genggaman Sunghoon itu walau sebentar. Tapi apa mau dikata?? Kenyataannya memang tak pernah memuaskan
"Tapi kalo gue bilang ada seseorang yang bisa nahan dan tetap genggam tangan ini, apa kakak bakal percaya?"
Atensi Sowon tercekat, matanya berhenti berkedip mendengar perkataan Sunghoon itu. Jika itu memang benar.... Mungkin Sowon bisa menyimpulkan jika orang itu bukanlah orang biasa.
"Kamu yakin ada orang yang kaya gitu? Maaf sebelumnya ya Hoon.... Kamu merendam tangan kamu di air es bisa sampe 1-2 jam... Istirahat makan siang juga kamu habisin buat mendekam di kamar mandi untuk ngerendem tangan, dan kalau sampe ada orang yang tahan dengan itu semua.... Bukannya bagus??"
"Tapi gue capek berharap, gue males kalo ujungnya cuma habis manis sepah dibuang"
Sowon hanya tersenyum segaris, seakan mengerti bagaimana kebimbangan Park Sunghoon yang sepertinya sudah digoyahkan pendiriannya oleh seseorang. Ia tatap lembut Manik Mata Sunghoon yang penuh tanda tanya.
"Dikecewakan dari janji emang sakit Sunghoon, tapi jangan sampe kamu kecewa udah melepaskan dia yang mau bertahan, apalagi sampe diusir usir"
Sunghoon menenggak ludahnya, kegelisahannya membuncah tertanda oleh pilinan tangan yang mengerutkan taplak meja makan didepannya.
Sowon terangsang tawa melihat Sunghoon yang untuk pertama kalinya menampilkan polah salah tingkah seperti ini, ia sendiri pun takjub kalimat Sepele berbunyi "Have you loved someone" itu sebegitu membekasnya dan memancing efek samping secepat ini
"Kapan kamu mau punya mimpi? Mimpi itu bukan cuma berharap, kalo kamu rasa udah ketemu ya dikejar, Lupain dulu tentang buta wajah tapi saat kamu yakin cuma ada dia, justru kamu harus tahu apakah dia pantas buat diingat dan jadi mimpi ajaibmu, kamu mau kan... Punya mimpi ajaib punyamu sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔
Fanfiction"𝐊𝐮𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭, 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤, 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐊𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮" Start : 17/07/20 End : 26/12/20 Note : Beberapa Part Dihapus untuk keperluan Penerbitan