꧁༺M e m o r i z e ༻꧂
"Rak itu bakal nimpain Lo salah² gue nggak ada, Lo aman sekarang.... Jangan takut!"
Ucap Sunghoon untuk menenangkan Perasaan Gadis yang masih tertegun itu. Ia bisa merasa kuku² Hae bin tengah mencengkram kuat area selangkanya. Sunghoon juga bisa merasakan jika tubuh Hae bin bergetar hebat atas tragedi yang terjadi. Jujur Rak buku besar yang ambruk itu menghasilkan Bunyi bentrok yang begitu kuat hingga merajam habis Indra pendengar mereka
"H-hae bin...."
Panggilnya dengan suara penuh kekhawatiran, Perlahan ia lepaskan dekapannya dari Hae bin. Terlihat gadis itu hampir kehilangan keseimbangannya hingga terhuyung tak kuasa menahan tubuhnya sendiri. Sunghoon segera menangkap raga gadis yang hampir jatuh itu di pelukannya kembali dan menopang penuh keseimbangan Hae bin
"S-s-sunghoon.... M-makasih"
Terlukis jelas bagaimana wajah ketakutan dari seorang Hae bin. Wajahnya memucat pasif dan keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya. Ia tegakkan leher yang sedari tadi ia tundukkan demi harapan menepis rasa gundah, Tetapi ketika mendongak ia langsung disambut oleh paras elok sang pria yang hanya berjarak beberapa centimeter dari Wajahnya sendiri.
Mata kedua insan itu terbuka lebar dan menaut lekat ke satu sama lain, degub jantung yang terpacu dan sorotan mata penuh arti sungguh tergambar diantara mereka dan makin menunjukkan rasa kekhawatiran yang sama besarnya. Guncangan kejut itu seperti hanya menghinggap selama beberapa detik, karena setelahnya Hati Hae bin benar² berkecamuk oleh ritme denyutan abnormal gara² seonggok oknum yang disebut Sunghoon
"HEHHH!!!!"
Suasana lembut nan syahdu itu jadi luluh lantah diasalkan oleh jerit pekik seorang laki² dewasa. Pasangan manik mata yang sebelumnya saling mengagumi kini berubah jadi pelototan bulat yang mereka lakukan bersamaan, Dengan mempertahankan posisi seperti itu, mereka cari dengan saksama siapa pemilik suara yang penuh amarah itu
"Akh!! Pake ketahuan lagi!"
Dengus Hae bin yang jengkel setelah melihat sosok itu. Sunghoon yang notabene merupakan siswa baru di sana hanya terlamun melihat sosok anyar Yang memergoki tabiat mereka berdua di perpustakaan
"Pagi pagi bukannya belajar malah nyelonong pacaran ke perpus!! Pake peluk pelukan lagi!!"
Mendengar penegasan yang tereja di kata peluk, akal sehat Sunghoon langsung merangkak naik setelah merayau entah kemana, dengan temperamen paniknya ia segera menjorokkan tubuh lemah yang ia rengkuh itu sekuat tenaga dan berakhir jatuh tersungkur di lantai sambil mengaduh lara. Hae bin yang terdorong kuat hingga tersungkur, mendecih sebal kepada sang pelaku
"Kok aku dibanting sihh??? Pelan pelan dong!!"
Omel Hae bin. Namun omelannya itu tidak berlangsung lama karena pria yang meneriaki mereka itu segera mendekat dengan posisi badan menantang, dan pelototan mata penuh amarah.
"Kalian kalo mau pacaran ya pacaran aja!!! Kenapa rak buku segede gaban gini bisa sampe ambruk Hah??!! Nggak beres nih ya kalian!!"
"N-nggak gitu pak Goongmin.... Rak nya tadi tuh jatuh sendiri!! Terus Sunghoon nolongin saya pakk yakali kita macem²! Coba kalo Sunghoon nggak tolongin saya... Udah pasti ketimpa saya pak!"
Ujar Hae bin sembari membangkitkan tubuhnya yang sudah tak Tremor lagi, raut malunya sungguh jelas tersimbur berbarengan dengan rona merah yang menyembul dari kedua pipinya. Ia palingkan wajah dari pengurus perpus bernama Nam Goong min yang terkenal dengan mulut ember nan Berisiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔
Fanfiction"𝐊𝐮𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭, 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤, 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐊𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮" Start : 17/07/20 End : 26/12/20 Note : Beberapa Part Dihapus untuk keperluan Penerbitan