ミ8★彡

5.2K 924 218
                                    





꧁༺M e m o r i z e ༻꧂





Sunghoon terduduk Kaku didepan seorang wanita cantik bernama Kim sowon. Setidaknya sudah setengah jam mereka saling mendiskusikan apa yang terbaik bagi mereka. Tapi yang terlihat Hanya Sowon yang memimpin dialog mereka sedari tadi. Sunghoon tidak ingin merespon apapun karena ia sibuk berkutat  dengan emosinya

"Sunghoon.... Kakak ngerti ini berat buat kamu, it's too my first time buat nanganin kasus seperti ini tapi kakak akan cob—"

"Gue kenyang jadi bahan percobaan, kalo niatnya cuma buat coba² mending kita batalin aja kesepakatan ini!! Gue mau results bukan uji coba!"

Sunghoon yang awalnya hanya membungkam diri tiba² langsung angkat bicara dengan sarkasnya dan memotong kalimat Sowon, tidak ada keraguan baginya untuk mengangkat kepala setelah semua kebungkaman selama 30 menit itu.

Binaran mata penuh amarah menyuguhkan semburan beban yang ia tanggung sejak awal, wanita yang duduk didepannya itu sama sekali tidak berani menyangkal, ia terlihat begitu tertegun karena tidak menerka jika dia akan dibentak seperti ini

Senyum tulus yang sedari tadi Sowon jaga pun makin memudar saat tiba² Sunghoon mendorong mundur kursi yang ia duduki dan bangkit sambil melayangkan tatapan penuh hina kepada Sowon

"Let's see?? Kenapa kakak diem?? Jujur Gue ga peduli tentang gelar Harvard lo atau apalah itu!, Prosopagnosia nggak selangka seperti yang orang pikir! Banyak orang kaya gue yang bisa sembuh.... tapi yang gue rasakan selama bertahun² cuma dengerin omongan sampah yang bikin gue berharap!! kalo yang kakak lakuin juga cuma bermulut sampah dan janji manis buat nutupin realitas, mending kesepakatan ini kita batalin aja!!"

Amarah Sunghoon makin membuncah dengan membisunya lisan Kim Sowon, akhirnya Ia menyaut paksa secarik kertas yang ada diatas meja, tidak lupa ia robek brutal kertas portofolio yang bernamakan dirinya itu dan melemparkannya tepat mengenai paras mulus sang psikolog. Tidak ada hal yang bisa Sowon lakukan selain dibuat terpana dengan tabiat Sunghoon yang hilang kendali, Harga dirinya sungguh tercoreng sebagai seorang psikolog

"Kesepakatan kita selesai!"

Tukas Sunghoon dengan nada tegasnya, laki² itu segera berbalik 180 derajat dan melangkahkan kakinya cepat mendekati ambang pintu. Dibelakangnya Masih ada Sowon yang menatap punggung remaja itu dengan tatapan sinisnya, ia segera menyusul bangkit dan mencoba menahan raga itu pergi

"STOP!! Kamu pengen tahu kenapa semua psikolog itu angkat tangan ngadepin kamu??!! egois! Kamu cuma mau percaya sama sudut pandangmu sendiri!!"

Terkaan yang Sowon lontarkan berhasil menjabah palung terdalam hatinya. Raganya begitu ingin melepaskan diri dari suasana yang membuatnya muak ini, tapi tubuhnya tiba² mematung dan entah kenapa secara otomatis langsung meresapi kata demi kata yang baru saja terngiang di otaknya.

Netra remaja itu terpejam erat. Kening yang penuh keringat itu begitu mengkerut menahan emosi, dan terlihat telapaknya juga mengepal kuat meredam beban. Ingin rasanya ia berbalik namun disisi lain logikanya memaksa untuk pergi

"Kamu pengen normal cuma buat diakui sama orang lain! Nggak ada sama sekali keinginan untuk bisa melihat wajah orang yang kamu sayangi!! Kamu menganggap sembuh itu mustahil karena Nggak ada simpati! Nggak ada rasa percaya! Dan Kamu benci semua orang!!"

Tidak ada alasan lagi bagi Sunghoon untuk tidak berbalik, tanpa ia sadari untaian kata yang terujar dari Sowon berhasil mengacaukan tatanan Hati nan logikanya, hingga membuatnya menyerah untuk angkat kaki dari posisinya.

Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang