꧁༺M e m o r i z e ༻꧂
"Bin... Kasian Sunghoon tau ga, dia ngajak lo balik tapi ditolak mentah-mentah gitu, katanya entar lo mau nembak? Harusnya bikin suasana romantis dulu kek, sikap Lo tuh ya malah kek mau ngajak putus"
"Ini tuh namanya strategi... sekali-kali pengen lah bikin dia deg degan hehehe, dia tuh suka banget muncul dimana-mana secara nggak sadar pun aku bisa rasain dia emang ngawasin aku dari jauh, jujur sih awalnya aku cuma penasaran kenapa cuma pas dipelukan dia aku ngerasa hangat, ehh keterusan sampe suka"
Sepasang insan muda tengah menegakkan diri diatas bentala dimana terdapat gerbang besar berlogokan SMA mengonggok dibelakang mereka. Keduanya saling membincang diselingi tawa kecil didalamnya, terlebih gadis yang bernama Hae bin yang tengah berkutat tak karuan sebab degub jantungnya yang enggan senyap.
Dirinya terbuai akan fantasi, ia tak pernah melakukan yang namanya menyatakan perasaan, namun kini usai mengenal sesosok figur pria berasma Park Sunghoon, menjadikan gadis itu terdidik untuk berada di luar zona nyaman.
Mobil hitam yang menandakan jemputan segera menghilir kehadapan keduanya, mereka pun masuk bersamaan untuk meneruskan tujuan mereka yaitu rumah. Dibalik jendela hitam mobil tersebut, pasangan manik mata disertai sorotan penuh binar memancarkan pandang kearah luar mengharap sebuah kehadiran seseorang yang memang ia impikan
"Lo ngapain bin?"
"Gapapa"
Ucapnya menyimpan dusta. Dibalik itu ia hanya bisa mengunci pandangannya pada sesosok raga yang terduduk diri diatas jok sepeda motor Lengkap dengan wajah datar nan dinginnya. Hae bin bergidik geli, senyumnya terlukis jelas melihat laki-laki yang berhasil mengambil alih lalu lintas hatinya sepertinya tengah dibalut rasa was was.
Hae bin tau... Sunghoon tengah menyimpan rasa was was Dan tak tenang sebab ia agak mencampakkan laki-laki itu seharian. Memang... Ia melakukan itu dibawah kata cemburu, namun sisanya ia memang sengaja untuk memberikan sebuah kejutan kecil bagi Sunghoon.
"Cihhh... Zina mata ternyata"
Yujin terdengar ceplos saat mengujarkannya, Senyum Hae bin memudar seketika, ia putar lehernya diiringi wajah kesal akibat kalimat menyebalkan yang baru saja ia dengar.
"Jan bikin aku ngerasa dosa ngapa sih? Dah diem!"
Balas Hae bin dengan candaan nada kesal, Yujin terkekeh geli menyaksikan polah Hae bin yang telah bersilih secara mutlak, namun jauh dari lubuk hati ia senang melihat Hae bin menemukan laki-laki yang sungguhan bisa menjaganya dengan baik mengingat bagaimana ia harus tinggal dengan kakak tiri yang tak punya tembok nafsu pada adik sendiri.
"Eh iya... Lo tadi kek nyolong satu kotak dari laci Sunghoon kan? Buka dong, mana yang paling gede lu ngambilnya gada akhlak lu"
"Gagaga, aku mau buka dirumah aja, lagian ga seru dibuka disini ga ngefeel ngeheheh"
Sambung Hae bin dengan senangnya. Tanpa tahu kejutan menakjubkan apa yang tersedia didalam kotak yang sebetulnya memang ditujukan kepadanya. Tak ada seorangpun tau apa isinya, kecuali sesosok pria yang sama yang mengirimi kotak berisikan darah di tempo hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔
Fanfiction"𝐊𝐮𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭, 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤, 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐊𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮" Start : 17/07/20 End : 26/12/20 Note : Beberapa Part Dihapus untuk keperluan Penerbitan