ミ7★彡

5.2K 891 178
                                    





꧁༺M e m o r i z e ༻꧂





Mentari jingga mulai terbit dan mengedarkan kehangatannya, namun sepertinya matahari tidak terbit bagi Lee Heeseung. Moodnya hancur lebur setelah mendapati Hae bin tidak pulang malam tadi. Ia yang tidur dengan posisi terduduk di sofa hanya bisa berharap sebuah keajaiban terjadi dan Hae bin pulang dan kembali tinggal bersamanya.

Heeseung meraup kasar wajahnya yang kotor dan penuh minyak, sesaat kemudian Ia rengkuh Gawai yang bersemayam di saku jaketnya, dengan menyapu layar Handphone dengan  jarinya.... Heeseung pun menyempatkan diri untuk menekan Display kontak bertuliskan Hae bin, entah sudah berapa puluh kali ia mencoba mengundang adik tirinya itu bervia Telfon, namun bisa kita tebak apa balasannya

Ding.... Dong....

Bel pintu yang terpasang Di pintu apartemennya ditekan oleh seseorang, wajah lusuh Heeseung berubah menjadi penuh angan dan harapan. Ia segera melompat kegirangan dari sofa dan berlari untuk membuka pintu

"Hae bin??"

Angan angan untuk melegakan Hati lenyap setelah bukan Sosok Hae bin yang berdiri diambang pintu, melainkan sosok orang lain yang sudah lengkap menggunakan seragam sekolah berlogo I land itu

"Hhh.... what a fool, kalo gue Hae bin buat apa pencet bel?"

Seorang Siswi tengah Berdiri dan menatap lekat Lee Heeseung, terlihat sudut bibirnya menurun tanda tak suka, ia pun segera menerobos masuk tanpa permisi dan tidak lupa menyenggol kasar bahu Heeseung dengan sengaja

"Ahn Yujin?"

Insan yang dimaksud tidak mengindahkan cuitan si pemilik rumah, ia makin menerabas masuk seolah berlaku di rumahnya sendiri dan akhirnya mendaratkan langkah ke kamar Hae bin dan menguncinya dari dalam.

"Yujin! Lo mau ngapain hahh?? Bukaaa......"

Berkali² Heeseung menggedor muak pintu itu, namun Yujin yang berada didalamnya hanya diam dan tak bersuara, Yang bisa Heeseung dengar adalah suara barang² yang terdengar sedang diobrak-abrik dari dalam.

Hanya butuh 15 menit sampai akhirnya Yujin membuka gembok pintu dan menarik penghalang yang ada diantaranya dan Heeseung. Pupil si laki² membesar penuh tanya kala Yujin keluar dari kamar Hae bin tidak dengan tangan kosong

"Buat apa Lo bawa² kopernya Hae bin?? Balikin...."

Kretekkk

Usaha Heeseung untuk merenggut koper itu berbuah sia². lengan kekar Lee Heeseung hanya seperti sebuah tempelan saat Yujin berhasil memelintirnya dalam sekali hentakan, terdengar juga suara renyah dari otot² Heeseung yang tertarik karenanya

"Arghh!! apa apaan sih Sat?? Lepas!!"

"Hae bin nggak akan tinggal disini lagi, gue juga nggak akan biarin dia harus tinggal sama budak nafsu kek Lo. Nggak nyangka Gue Seung, sisi lain seorang siswa teladan cuma pemabuk yang suka ngelecehin adik sendiri"

"Gue nggak pernah apa apain Hae bin!! Itu peng-"

Belum sempat Heeseung meneruskan kalimatnya, Yujin makin mengencangkan pelintirannya dengan tatapan menghina kepada Heeseung.

"Pengaruh Alkohol?? Bacot Lo anjing, siapa suruh anak dibawah umur mabok mabokan??!! Dasar Lo aja yang sangean sama adik sendiri!!"

"L-lepass!!!"

Heeseung menggerang murka dan akhirnya bisa meloloskan diri dari Yujin, itupun karena Yujin melonggarkan cengkeramannya. Cap tangan dari gadis itu berjaya membuat lengan Heeseung terasa panas dan nyeri seketika. Tanpa banyak bicara lagi, Yujin segera melenggang pergi dengan membawa seluruh barang² Hae bin.

Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang