꧁༺M e m o r i z e ༻꧂
"Bun...."
"Kenapa Hees? Kok panik gitu muka kamu?"
"H-Hae bin...."
"Hae bin kenapa? Kamu jangan nakut nakutin bunda deh! Kenapa?!"
Rahang pria itu mengeras, daun telinganya memerah hingga edaran matanya tak tertata, lidahnya tertitik Kelu saat untaian kalimat dari lisan seseorang menghantarkan Kabar tak mengenakkan ditengah sunyinya senja. Sang Ibu yang mendapati terdapat hal janggal menimpa sang putri tiri bergegas menyahut ponsel yang Heeseung genggam tanpa permisi, mengecohkan segala kebekuan situasi yang terjadi
"Halo... Ini dengan siapa? Rumah sakit? A-apa? I-iya saya ibunya dan saya akan segera kesana"
Kepanikan pun tak jelang terbentuk kepadanya, Ibu tiri yang bisa dibilang berusaha berfigur untuk menjadi orang tua Hae bin, dirinya terlampau lelah dibuat sibuk oleh Sang putra yang harus mendaftar rehabilitasi.
"Hees... Kita tunda ke tempat rehab besok-besok aja"
"B-bun... Hae bin ga akan kenapa-napa kan?!"
"Y-ya Mana bunda Tau Hees, kita ke RS sekarang aja"
₱₱₱₱₱
"Kamu jangan banyak bergerak dulu, sebelumnya jahitan kamu rusak karena banyak gerak"
"D-dok... Cowok sama cewek yang Dateng sama saya tadi, gimana keadaannya?"
Taraf nuansa pertikaian secara klise nya telah berakhir. Pihak berwajib pun datang disaat terakhir, hingga dipaksa menyaksikan segelintir muda mudi yang bersimpang arah memusat diri pada hektaran lahan kosong. Sepasang lawan jenis lain, akar dari sejulur benang merah yang terkusut, kini dikepung sudah dengan belasan jeruji besi demi membayar atas segala peristiwa pelik berujung kekerasan
Sunghoon. sekejap Tumbang usai benang medis yang menjahit sebagian pinggangnya membenggang. Terdapat sejumput kabar baik baginya, Luka itu tidak bertumbuh besar dan mudah ditangani kembali. Sayang... Hal itu tak menaruh impresi serupa pada luka hati. Terbilang memakan waktu baginya untuk tersadar diri ditahan biusan obat, motivasi agar membuka netra kembali sulit ia lakukan, meski diotaknya hanya bersemayam Lee Hae bin yang tak mampu ia pandang seusai berjumpa
"Dokter yang menangani berbeda, Yang saya tau salah satunya sedang menjalani operasi"
"O-operasi?"
Alis tebal Pria itu hampir menyatu, dibangkitnya raga remuk itu didorong paksa oleh buncah rasa takut nan khawatir, mendengar kalimat operasi dirinya bergegas turun ranjang dan hendak menelaah apa yang bergulir, namun begitu rasa nyeri kembali berhampir, hanya ujar serapah yang tergumam di batin
"Ssshhhh...."
"Kamu mau kemana?! Jahitan kamu baru selesai, nggak bisa kalau langsung dibuat jalan!"
"Teman-teman saya dok.... Saya mau ketemu mereka"
Pinta Sunghoon, diselipi welas pada air mukanya, Dokter laki-laki itu beberapa kali membantah mana mungkin ia bebaskan Pasien yang baru saja bangun dari bius namun yang berasma Sunghoon, keras kepalanya semakin menjadi baru-baru ini. Sang dokter akhirnya angkat tangan berpasrah diri, terpaksa ia menyetujui Kemauan si pasien dengan membekali sebuah kursi roda
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔
Fanfiction"𝐊𝐮𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭, 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤, 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐊𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮" Start : 17/07/20 End : 26/12/20 Note : Beberapa Part Dihapus untuk keperluan Penerbitan